jpnn.com, BEKASI - Warga Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi, digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di lahan kosong milik PT Sadari Adi Putra Utama (samping Apartemen Mutiara), Minggu (17/5).
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan, kasus penemuan kerangka manusia itu hingga kini masih dalam penyelidikan.
BACA JUGA: Kerangka Manusia Bikin Geger, Ini Ciri-cirinya
Menurut dia, kasus ini berawal dari laporan seorang warga yang mengaku tengah mencari burung di lokasi penemuan kerangka tersebut.
Erna menjelaskan, saksi awal berinisial JY mengakui kerangka manusia itu dia temukan setelah menginjaknya. Sontak dia pun panik dan melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar yang kemudian diteruskan ke Polsek Bekasi Selatan.
BACA JUGA: Terungkap Jenis Kelamin Kerangka Manusia di Bandung
Dari hasil olah TKP di lokasi, petugas juga berhasil menemukan satu unit sepeda yang telah usang. Berdasarkan dugaannya, kerangka tersebut diyakini sudah cukup lama dan tidak dikenali lagi serta tidak menimbulkan bau busuk.
“Dugaan kami kerangka manusia yang ditemukan ini sudah lama berada di TKP, sedangkan hasil keterangan saksi-saksi di lokasi tidak ada satu orang pun yang mengenal ciri-ciri dari kerangka itu. Kini guna penyelidikan kerangka tersebut sudah di bawa ke RS Polri untuk visum dan autopsi,” katanya.
BACA JUGA: Lautan Manusia Tumpah Ruah di Pasar Anyar Bogor, Apa Kabar Corona?
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Amran mengatakan, pihaknya saat ini sedang fokus untuk mencari identitas kerangka tersebut dan memastikan penyebab kematiannya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, dugaan sementara kerangka manusia ini seorang remaja atau anak di bawah umur. Akan tetapi, diakuinya, untuk memastikannya dia pun masih menunggu hasil Labfor dari RS Polri.
“Untuk dugaan itu setelah kita temukan sepeda sama pakaian, sehingga mungkin korban ini masih anak-anak ya tapi ini baru kemungkinan, jelasnya kita masih menunggu hasil dari laboratorium forensik RS Polri dulu. Kalaupun sudah ada dari hasil labfor nanti mungkin bisa ditemukan dari DNA-nya, lalu diketahui dari keluarganya siapa, tercatat di Pusinafis (Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System), baru kita selidiki dari situ,” tutupnya. (mhf/rbs/pojokbekasi)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti