jpnn.com, MOSKOW - Warga Rusia sedih karena tim nasional Brasil tersingkir dari Piala Dunia 2018.
"Sayang. Brasil sebetulnya adalah tim yang dahsyat," kata Dmitry Sokolov, seorang penonton di FIFA Fan Fest St Petersburg.
BACA JUGA: Piala Dunia 2018: Kazan Arena Kuburan Tim Unggulan
Dia menambahkan, Brasil sebenarnya tidak layak tersingkir karena memiliki sederet pemain bintang.
"Brasil punya Coutinho, Neymar, dan yang lainnya. Ini sangat mengecewakan. Mereka layak menjadi juara turnamen ini," ucap Sokolov.
BACA JUGA: Pengakuan dan Pujian Pelatih Swedia Untuk Inggris
Di sisi lain, suasana nonton bareng di FIFA Fan Fest St Petersburg sangat meriah. Meski bukan Rusia yang bermain, tetapi atmosfer di Konyushennaya Square amat ramai.
Diperkirakan ada lebih dari 10.000 orang yang memadati lokasi yang berada tepat di sebelah tetenger kota terkenal St Petersburg, The Church of the Savior on Spilled Blood itu.
BACA JUGA: Setengah Ramalan Eden Hazard di Piala Dunia 2018 Benar!
Sebelum memasuki lokasi Fan Fest, penonton harus antre panjang. Lini antrean sampai harus dibuka untuk tiga jenis pengunjung.
Pertama yang membawa tas, kedua tidak membawa tas, dan yang ketiga adalah penonton anak-anak dan berkebutuhan khusus.
FIFA Fan Fest di St Petersburg tidak sebesar di Moskow atau Kazan. Area tersebut mampu menampung 'hanya' 15 ribu orang.
Bandingkan dengan Moskow dan Kazan yang bisa menadahi lebih dari 25.000 penonton.
Kalau di Moskow ada satu panggung besar dengan satu layar utama plus enam layar pendukung, di St Petersburg cuma terdapat satu layar saja.
Namun, justru inilah kelebihannya. Sebab, fokus penonton hanya ke satu arah.
Dan memang, penonton laga Belgia melawan Brasil kemarin, didominasi pendukung dan simpatisan tim Samba.
Hanya ada segelintir fans Belgia yang hadir di sana. Namun, mereka didukung oleh orang-orang Meksiko yang pada babak 16 besar, timnya dikalahkan Brasil.
Sorakan terbesar di Fan Fest terjadi ketika tandukan Renato Augusto mengoyak gawang Thibaut Courtois. Augusto memperkecil ketertinggalan Brasil menjadi 1-2.
Namun, itulah satu-satunya kegembiraan yang terjadi kemarin. Para pendukung Brasil yang memakai baju kuning serta membawa atribut dan bendera Brasil terlihat sangat murung.
Mata beberapa di antaranya memancarkan kesedihan yang dalam dengan kekalahan 1-2 itu.
Beberapa di antara mereka terlihat enggan untuk meninggalkan arena Fan Fest. Suporter yang akhirnya keluar berjalan dengan sangat lunglai dan berat.
Melihat itu, fans Meksiko menyanyi-nyanyi "Ciao Neymar, Ciao Neymar, Ciao...," tepat di depan orang-orang Brasil.
Namun, pendukung Brasil cuek saja, tidak menanggapi. Mereka lebih sibuk dengan kesedihannya sendiri.
Constantin Gomes de Medeiros, suporter Brasil asal Rio de Janeiro mengaku sangat terpukul dengan kekalahan itu.
Bagi dia, mungkin jika Casemiro bermain, hasil pertandingan akan lain. Gelandang bertahan Real Madrid itu absen karena akumulasi kartu.
Pengganti Casemiro, yakni Fenandinho, malah mencetak gol bunuh diri. Tidak adanya Casemiro juga membuat lini tengah Brasil timpang dan terlihat kedodoran menahan serangan Belgia.
"Padahal saya sudah membeli tiket semifinal (di St Petersburg) dan final (di Moskow). Saya yakin kami akan juara," kata Gomes de Medeiros. (na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penantian Kroasia Selama Dua Dekade Berakhir
Redaktur : Tim Redaksi