Warga Sering Lihat Penjahat Ditembak di Pantai

Senin, 08 Oktober 2012 – 07:41 WIB
BENGKULU - Sementara itu, lokasi penembakan terhadap 6 tersangka yang menurut polisi melibatkan Kasat Reskrim Novel Baswedan yang kala itu masih berpangkat Iptu bersama anak buahnya, ternyata memang sering dijadikan polisi sebagai tempat interogasi dan eksekusi penembakan terhadap penjahat yang ditangkap.

Lokasinya terletak di kawasan pantai pasir putih atau Pantai Panjang ujung. Jika memasukki kawasan ini di gerbang pintu masuk terdapat gapura dengan tulisan "Selamat Datang di Taman Wisata Alam Pantai Panjang Bengkulu" yang menandakan tempat tersebut merupakan salah satu objek wisata indah yang berada di tengah-tengah Kota Bengkulu.

Kawasan ini termasuk dalam Taman Wisata Alam (TWA) yang dilindungi hukum berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan dan Perkebunan nomor 420/ Kpts II/ 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukkan Langsung Kawasan di Provinsi Bengkulu.

Selain itu, informasi yang berhasil diperoleh RB, di lokasi tersebut juga sering dijadikan tempat mesum, selain tempat penembakan terhadap para tersangka yang sudah ditangkap pihak kepolisian.

Salah seorang warga Lempuing, Hi mengaku secara tidak sengaja pernah melihat orang-orang ramai di pinggir pantai. Beberapa orang tersebut memegang pistol, dan beberapa orang lagi disuruh jongkok oleh orang yang memegang senjata api tersebut. "Saat saya pulang mancing kebetulan melihat orang ramai. Setelah saya dekati langsung disuruh  pergi. Kejadiannya sudah cukup lama," kata Hi.

Namun dipastikan Hi, kejadian yang dilihatnya itu bukan saat dilakukan oleh Iptu Novel dan anak buahnya kala itu. Sebab, peristiwa itu dilihatnya sekitar dalam setahun belakangan ini. Diungkapkan Hi, aksi penembakan tersebut memang sudah tidak asing lagi bagi warga yang biasa beraktivitas pada malam hari di sekitar lokasi itu khusunya bagi warga yang sering mancing di sekitar muara.

"Biasanya penembakan terjadi di pinggir pantai atau di bawah pohon, karena kalau di dekat muara banyak yang mancing," ungkap Hi saat ditemui RB tengah memancing di lokasi tersebut.

Sementara itu, mantan Ketua RW 1 Kelurahan Lempuing yang saat ini menjabat sebagai Ketua Adat Kelurahan Lempuing mengatakan, saat dirinya menjabat sebagai Ketua RW 1 ia tidak pernah mengetahui jika hutan wisata yang di bawah pengawasan langsung Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tersebut sering menjadi tempat penembakan para tersangka yang ditangkap polisi.

Menurutnya, masyarakat sekitar pun tidak pernah melaporkan hal tersebut. "Jika kasus mesum sering melapor karena minta diselesaikan," terang  Syamsul saat ditemui di kediamannya, kemarin (7/10).

Menariknya, seorang warga Lempuing yang enggan menyebutkan namanya mengaku terus menyaksikan pemberitaan baik media lokal maupun media nasional yang memberitakan Polri Vs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, ia mengenal Kompol Novel Baswedan karena saat bertugas menjadi Kasat Reskrim Polres Bengkulu, seorang anaknya yang anggota polisi pernah menjadi anak buah dari Kompol Novel Baswedan. "Dia (Novel, red) memang baik, dia juga alim dan akrab dengan bawahan, selain itu terkenal juga karena kecerdasannya," tuturnya.(zie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 174 CJH Poso Berangkat ke Tanah Suci

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler