Warga Singapura Diminta Tunda Kunjungan ke China

Antisipasi Penyebaran Flu Burung

Minggu, 07 April 2013 – 20:40 WIB
SINGAPURA - Departemen Kesehatan Singapura memperingatkan warganya untuk tidak melakukan berkunjung ke Tiongkok menyusul kasus serangan flu burung H7N9. Singapura pun menerapkan kebijakan ketat untuk memeriksa warganya yang baru kembali dari Tiongkok.

Belajar dari pengalaman kasus SARS pada 2003 dan H1N1 di tahun 2009, kini rumah sakit di Singapura dilengkapi fasilitas kesehatan untuk menangani pasien dengan gejala penyakit menular. Depkes Singapura juga melakukan kontak dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra di luar negeri, guna memantau situasi untuk memastikan kesehatan masyarakat terjaga.

Menurut Strait Times, Minggu (7/4), WHO hingga saat ini WHO memang belum mengeluarkan larangan mengunjungi Tiongkok karena tidak ada bukti manusia ke manusia penularan virus. Namun, semua warga negara Singapura dari daerah yang terkena dampak di Tiongkok seperti Shanghai, Anhui, Jiangsu dan Zhejiang, harus mewaspadai tanda-tanda dan gejala penyakit pernapasan, seperti demam dan batuk.

Warga pun diminta segera mencari pertolongan medis awal jika merasa sakit dengan gejala seperti itu. Departemen Kesehatan Singapura juga mewajibkan setiap individu untuk menginformasikan kepada dokter tentang riwayat perjalanan mereka setelah kembali ke Singapura.

Seperti diketahui, hingga saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah H7N9. Sumber virus ini juga belum terdeteksi, sehingga sesuai regulasi standar maka wisatawan dan mereka yang tinggal di China untuk menjaga kebersihan tangan dan keamanan pangan, termasuk  menghindari kontak dengan hewan.

Langkah-langkah yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan setempat termasuk menghindari kontak langsung dengan unggas, burung atau kotorannya. Jika terjadi kontak, segeralah mencuci tangan dengan sabun dan air.

Selain itu sebagai antisipasi, warga diharapkan menghindari tempat ramai dan kontak dengan orang sakit yang demam, termasuk memakai masker bila memiliki gejala gangguan pernafasan atau merasa tidak sehat.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemlu Laporkan Insiden Belawan ke Kedubes Myanmar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler