“Kami sampai saat ini takut ke kebun. Sebab masih banyak berkeliaran dan jumlahnya mencapai 20 ekor,” kata M Yusuf kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), melalui telepon selularnya.
Lebih lanjut dikatakannya, masyarakat sangat berharap dinas terkait menghalau konvoi gajah dari areal perkebunan masyarakat. Bila ini tidak dilakukan, jangan-jangan warga akan mengambil tindakan guna melindungi diri.
“Syukurlah bila ini cepat diatasi oleh pemerintah,” harap M Yusuf dan diamini warga setempat.
Sementara itu, tokoh masyarakat Nisam Antara menyebutkan, bila benar penemuan bangkai gajah di KM 40 ini ada, maka itu masuk wilayah Kabupaten Aceh Utara. "Bila demikian, itu namanya Dusun Jabal Antara, Gampong Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara," kata mantan Geuchik Alue Dua, H Zainuddin. "Besar kemungkinan, penemuan bangkai gajah ini berada di bekas lahan PT API," tambahnya.(*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gegana Sterilkan Gereja
Redaktur : Tim Redaksi