BACA JUGA: Robert Gates Tetap Pimpin Pentagon
Indahnya dunia bocah dan pendidikan pun menjadi impian mahal yang sulit diwujudkanPerseteruan antarklan atau kaum keluarga (vendetta) itu sejatinya terjadi puluhan tahun lalu
BACA JUGA: Buru Pembajak, Keliru Ledakkan Kapal Ikan
Jauh sebelum generasi anak-anak Albania lahirBACA JUGA: Kuil Shaolin Dituding Mata Duitan
Bocah 11 tahun itu terpaksa hanya berdiam di dalam rumah dan tidak bersekolah demi keselamatan dirinya."Saya membayangkan (sekolah) sebagai suatu tempat yang indah dengan banyak kursi, bangku, dan papan tulisKemudian, saya membayangkan berada di sana bersama anak-anak yang lain," papar NikolinKarena pertikaian sengit para leluhurnya, bocah laki-laki itu kini hanya bisa menghabiskan hari-harinya di dalam rumah, maksimal di halaman
Tidak heran jika Nikolin sering termenung di beranda rumahnya sambil menatap pagarItulah jarak aman terjauh yang boleh dia jangkauLebih jauh dari itu, di luar pagar, keselamatan Nikolin tidak terjaminSetiap saat, maut bisa saja menjemputSebab, musuh ada di mana-mana"Tampaknya sangat menyenangkan punya teman dan bisa bermain serta belajar bersama," ungkapnya pilu
"Dikunjungi teman sepertinya sangat menggembirakan," imbuh NikolinKendati tidak bisa menikmati masa pra-remajanya, dia tidak pernah sekali pun mengeluh kepada orang tuaSebab, dia tahu persis alasan kuat yang membuatnya terpaksa dikungkung di dalam rumah"Saya tahu, mereka akan membunuh saya begitu saya ke luar rumahItulah alasannya," urai bocah penurut tersebut
Berdasar keterangan yang berhasil dihimpun BBC, diketahui bahwa keluarga Nikolin terlibat dalam sebuah perseteruan antarklanKisahnya bermula dari pertikaian Kole Ndrepepa, ayah Nikolin, sekitar 30 tahun lalu, dengan tetangganyaKole yang masih remaja berseteru dengan tetangga dan kemudian membunuhnyaDia kemudian mendekam 15 tahun di penjara.
Meski sudah ''dibayar'' penjara, keluarga besar korban tetap tidak terimaSesuai dengan tradisi kuno Albania yang disebut ''kanun'', keluarga korban berhak melakukan balas dendamTapi, mereka hanya boleh membalas pada laki-laki dewasa yang masih anggota keluarga atau kerabat Kole"Setelah bebas, saya sudah berusaha berdamai dengan keluarga korbanTapi gagalAkibatnya, kami semua hidup dalam ketakutan karena keluarga saya utang darah," terang pria 50 tahun itu
Rumah menjadi satu-satunya lokasi aman bagi Kole dan keluarganyaSebab, kanun melarang dua keluarga yang bertikai memasuki properti masing-masing saat melancarkan aksi balas dendamMeski secara resmi pemerintah sudah melarang praktik vendetta di Albania, masyarakat masih belum bisa lepas sepenuhnya dari kebiasaan ituTerutama, mereka yang tinggal di kawasan utara
Harga yang harus dibayar pun menjadi sangat mahalSebab, selain Nikolin, masih ada puluhan, bahkan ratusan anak lain yang menjadi korban dendam kesumatDi sekitar rumah Nikolin saja ada sedikitnya 20 anak yang hidup dalam bayang-bayang dendam seperti keluarga NdrepepaSecara nasional, menurut data National Reconciliation Committee (NRC), ada sekitar 800 anak yang terpenjara di rumah
Untuk lepas dari belenggu ''dosa warisan'' itu, sebagian anak-anak yang menjadi ''tahanan rumah'' tersebut berniat pergi dari kampung halamannyaPasalnya, tak mungkin mereka selamanya hidup dalam ketakutan''Satu-satunya jalan untuk mewujudkan masa depan saya adalah pergi dari AlbaniaPergi jauh, jauh sekali,'' ujar Pjeter Luci, 22Dia kehilangan sepupunya yang nyawanya dihabisi oleh empat orang pria(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Nama Tokoh Fasis, Dapat Rp 24 Juta
Redaktur : Tim Redaksi