jpnn.com, DEPOK - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti kader parpolnya yang menjadi pimpinan lembaga legislatif di daerah selalu turun ke rakyat. Menurutnya, para legislator PDIP harus tahu tugas dan kewajiban sebagai wakil rakyat.
Megawati menyampaikan hal itu saat membuka Sekolah Pimpinan Dewan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dari PDIP di Wisma Kinasih, Depok, Jumat (22/11). Presiden Kelima RI itu mengatakan, ada dua cara untuk tetap bisa menjadi anggota legislatif.
BACA JUGA: Jurus Hasto PDIP Semangati Caleg Gagal
Yang pertama adalah turun ke bawah mengorganisasi rakyat. Cara kedua adalah turun ke bawah membawa uang untuk menyogok pemilih.
PDI Perjuangan, kata Megawati, memilih cara yang pertama, yakni turun ke bawah mengorganisasi rakyat tanpa menggunakan politik uang. "Saya sudah berkali-kali katakan. Kalau kalian ingin tetap menjadi anggota legislatif, maka yang harus dipilih adalah turun ke bawah mendatangi rakyat," ujar Megawati.
BACA JUGA: Selamat, PDIP Jadi Parpol Paling Informatif
Putri Proklamator RI Bung Karno itu juga meminta para pimpinan dewan yang mengikuti sekolah partai benar-benar mengingat dan melaksanakan cara tersebut. "Makanya kami laksanakan sekolah partai ini," tegasnya.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mendampingi Megawati menjelaskan, saat ini ada 18 kader partai berlambang kepala banteng itu yang menjadi ketua DPRD tingkat provinsi. Adapun 12 kader PDIP menempati posisi wakil ketua DPRD provinsi.
BACA JUGA: Surya Paloh Kirim Intel untuk Cari Info soal Megawati Ogah Disalami
Arkian, di tingkat kabupaten atau kota ada 161 kader PDIP menjadi ketua DPRD. Adapun 146 kader PDIP menjadi wakil ketua di DPRD kabupaten/kota.
"Kita bersyukur atas kerja keras bersama pada Pemilu 2019 lalu anggota DPR kita meningkat dari 109 menjadi 128. Anggota DPRD kabupaten atau kota dari 2.628 menjadi 3.232, dan DPRD provinsi dari 362 menjadi 418," kata Hasto.
Di tempat sama Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan, tujuan utama sekolah partai adalah agar ada kesinambungan program pembangunan nasional pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan daerah. "Ada kesatuan, ada sinergi untuk percepatan perwujudan pencapaian visi misi secara nasional," kata mantan gubernur DKI itu.
Selain itu, kata Djarot, sekolah partai tersebut juga untuk membekali para kader PDIP yang menjadi pimpinan DPRD dengan contoh terbaik dan praktik komunikasi politik antara legislatif dan eksekutif. Para peserta sekolah partai juga digembleng tentang cara menyusun anggaran dan pencegahan korupsi dalam penyusunan APBD.
"Termasuk materi tentang bagaimana merumuskan APBD yang berpihak pada rakyat dengan sistem electronic budgeting. Pak Ahok (Basuki T Purnama, red) juga nanti akan memberikan materi," ujar Djarot.(tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga