jpnn.com, JAKARTA - Relawan Jokowi (ReJO) mengingatkan kepada kelompok yang mengaku Mujahid 212 untuk tidak mengganggu pelantikan Joko Widodo - Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang.
Ketua ReJO Bidang Hubungan Antarlembaga Kiai Ahmad Gufron menyampaikan peringatan itu menyusul Aksi Mujahid 212 di depan Istana Kepresidenan, Sabtu (28/9) yang mendesak Presiden Jokowi segera lengser.
BACA JUGA: Polri Jamin Keamanan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Jokowi - Maâruf
"Ingat saudaraku, Presiden Jokowi terpilih secara konstitusi dan mendapatkan amanah mayoritas rakyat Indonesia dalam Pilpres lalu. Tidak ada dalilnya Jokowi dilengserkan," kata Gufron saat dihubungi, Mingfu (29/9).
Gufron meminta Mujahid 212 membaca secara saksama Undang-undang 1945 dan turunannya, serta belajar ilmu ketatanegaraan. "Jadi tidak hanya asal banyak bicara kalau tidak tahu substansi," ujarnya.
BACA JUGA: BEM Jakarta Akui Demo Mahasiswa Mendapat Bantuan dari Senior
Gufron memastikan ReJo bersama jutaan pendukung Jokowi siap pasang badan jika ada pihak yang ingin merongrong pemerintahan saat ini. ReJo bersama organ lain pendukung Jokowi akan bergerak bersama jutaan simpatisan untuk mengawal pelantikan presiden dan wakil presiden di MPR pada 20 Oktober 2019..
"Kami akan ambil bagian saat pelantikan presiden nanti, meskipun pengamanan sepenuhnya tugas polisi dan TNI," pungkas Gufron.(tan/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi