Warning Rizal Ramli soal Pancaroba Politik di Era Jokowi

Senin, 23 September 2019 – 22:26 WIB
Rizal Ramli. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) Rizal Ramli menyatakan, Indonesia tengah memasuki pancaroba. Menurutnya, pancaroba yang melanda Indonesia bukan masalah cuaca, melainkan melainkan politik.

"Pancaroba politik bisa diartikan perubahan menuju Indonesia maju atau justru mengalami kemunduran," kata Rizal dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (23/9).

BACA JUGA: Ada Demo di Mana-mana, Jokowi Gelar Rapat Mendadak di Istana

Mantan menteri koordinator kemaritiman itu menambahkan, ada lima faktor  yang membawa Indonesia menghadapi pancaroba politiki. Pertama adalah aspek hukum, khususnya pemberantasan korupsi.

"Pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi melalui revisi undang-undangnya yang sudah disahkan DPR akan terus menjadi bola salju," ujar dia.   

BACA JUGA: Rizal Ramli: Ekonomi Indonesia Bakal Selalu Nyungsep karena Dua Hal Ini

Kedua, sambung Rizal, masalah Papua yang belum tuntas. Pria yang karib disapa RR itu menegaskan, aparat keamanan terkesan mengaburkan masalah utamanya, yakni kasus rasial di Asrama Papua.

"Semua masalah itu kan ada sebab dan akibatnya. Seharusnya aparat itu menangkap aktor intelektual penyebab kasus rasial di Asrama Papua, bukan masyarakat dan mahasiswa Papua yang menuntut keadilan," papar dia.

Ketiga, lanjut Rizal, masalah ekonomi  terutama daya beli masyarakat yang makin turun. Dia menjelaskan, salah satu solusi untuk meningkatkan daya beli adalah memberi insentif.

Selain itu, ungkap dia, pedagang kelas menengah ke bawah harus dibebaskan dari pajak. "Kemudian, jangan ada kenaikan TDL bagi pengguna listrik 900 VA agar mereka bisa membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokoknya," tuturnya.

Faktor keempat adalah investasi Tiongkok di Indonesia yang begitu masif seolah ada privilese. Dia menduga pinjaman dari Tiongkok merupakan strategi negeri Tirai Bambu itu untuk menguasai negara debitur.

"Kita harus hati-hati dengan strategi loan to own China. Di beberapa negara mereka membantu proyek-proyek yang sudah pasti tidak untung, setelah itu mereka akan memilikinya," ujar Rizal.

Adapun persoala kelima adalah krisis kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sudah sangat serius, bahkan dampaknya sudah sampai ke negara tetangga. Udara di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan sudah tidak layak.

"Bagi korporasi yang kedapatan membakar karhutla, lahannya harus disita oleh negara, kemudian pemerintah membagikan lahan itu pada masyarakat agar digarap sehingga produktif dan masyarakat dapat sejahtera," tukas Rizal.  

Dari kelima faktor itu Rizal meyakini perubahan di Indonesia bisa lebih baik asal Presiden Joko Widodo memiliki kredibilitas yang kuat dan tetap dipercaya masyarakat. “Kalau dia memiliki itu tentu masalah pancaroba politik bisa diselesaikan," pungkas Rizal.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler