Wartawan Tertembak, Polisi akan Tanggungjawab Sampai Sembuh

Selasa, 18 Juni 2013 – 11:20 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan permohonan maaf atas insiden penembakan terhadap wartawan dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kapolri berjanji akan bertanggung jawab.

"Saya mohon maaf rekan-rekan media yang kebetulan ada di kerumunan itu. Misalnya harus ada langkah-langkah tentunya polisinya bertanggunjwab sampai dia sembuh," kata Timur di DPR, Jakarta, Selasa (18/6).

Demonstrasi menolak kenaikan BBM di beberapa daerah Senin (17/6) berlangsung ricuh. Bahkan unjuk rasa yang terjadi di Jambi menyebabkan salah seorang wartawan Trans 7 Nugroho Anton mengalami luka di pelipis kanan karena terkena proyektil gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian.

Beberapa wartawan yang lain dan massa pun mencoba menolongnya. Pelipis kanannya mengeluarkan darah segar. Diduga pelipisnya terluka akibat proyektil gas air mata yang ditembakkan polisi.

Pria kelahiran Jombang itu menerangkan, pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan dalam kasus tersebut. Namun untuk saat ini belum diketahui hasil pemeriksaannya.

"Semua Polda dan Polres sedang melakukan pemeriksaan, pasti nanti kenapa dan bagaimana itu nantinya akan ada setelah pemeriksaan," ucap Timur. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Cinta PKS Untuk SBY

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler