Wasekjen PKB Sebut Khofifah Masih Dibutuhkan Presiden Jokowi

Jumat, 11 Agustus 2017 – 07:48 WIB
Khofifah Indar Parawansa. Foto: Okri Riyana/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PKB tetap berupaya menjalin koalisi dengan parpol lain menghadapi Pilgub Jatim 2018. Kali ini, mereka melobi Golkar untuk bersama-sama mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon gubernur (cagub).

Wasekjen DPP PKB Abdul Malik Haramain menuturkan, partainya ingin merangkul semua kekuatan politik untuk mendukung Gus Ipul.

BACA JUGA: Reshuffle 16 Agustus, Najwa Shihab jadi Menteri?

Menurut dia, Gus Ipul layak maju karena sudah teruji. ’’Dua periode menjadi wakil gubernur,’’ katanya.

Dia melanjutkan, para kiai berharap suara NU dalam pilgub nanti tidak pecah. Karena itu, harus ada satu calon yang diusung. Satu-satunya figur yang dianggap layak mewakili suara NU adalah Gus Ipul.

BACA JUGA: Ssttt...Ini Kata Jokowi soal Khofifah Maju Pilgub Jatim

Dengan demikian, tidak akan ada perpecahan politik, sebagaimana yang sering terjadi pada pilkada sebelumnya.

Wakil ketua komisi VIII itu berharap parpol yang lain juga bisa mempertimbangkan aspek tersebut. Mayoritas warga Jatim merupakan orang NU.

BACA JUGA: Mbak Khofifah Rajin ke Jatim, Pasti Ada Maksudnya

Jadi, solidaritas dan kebersamaannya harus dijaga. Jangan sampai terjadi perpecahan hanya karena perbedaan pilihan politik. Dia juga mengajak partai lain untuk bergabung dalam gerbong yang sama.

Komunikasi politik dengan semua parpol telah dilakukan. Namun, Malik membantah bahwa langkah itu bertujuan memunculkan calon tunggal.

Dia menegaskan, tidak ada skenario calon tunggal. Pihaknya tetap memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memilih calon pemimpin.

Terkait dengan rencana Khofifah Indar Parawansa yang kembali maju sebagai calon gubernur, Malik mengatakan bahwa Khofifah sebaiknya fokus menyelesaikan tugas sebagai menteri sosial (mensos). Sebab, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

’’Bu Khofifah lebih baik fokus sebagai tokoh nasional. Publik akan mengapresiasi,” tuturnya.

Dia menambahkan, Presiden Joko Widodo masih sangat membutuhkan ketua umum PP Muslimat NU tersebut sebagai mensos.

Di sisi lain, Partai Golkar berkomitmen mengusung cagub dari NU. ’’Itu prinsip. Kami tidak akan keluar dari tokoh NU,’’ ujar Ketua Korwil Jatim DPP Partai Golkar Yahya Zaini kepada Jawa Pos kemarin (10/8).

Apakah Gus Ipul atau Khofifah? Yahya belum bisa menjawab. Partai beringin itu menghargai ajakan PKB untuk mengusung Gus Ipul.

Namun, Golkar masih menunggu hasil survei dan pendaftaran yang dibuka sampai 19 Agustus. Dia menyebutkan, Gus Ipul sudah mendaftar dan Khofifah dikabarkan segera datang untuk mendaftar.

Setelah pendaftaran dan survei, Golkar bakal mengumumkan calon yang diusung. Pihaknya akan mengajukan penawaran kepada cagub yang diusung untuk mau berpasangan dengan kader Golkar. Partainya juga melakukan survei terhadap kader internal yang layak menjadi calon wakil gubernur.

Ada beberapa calon yang muncul. Yakni, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Adies Kadir, Mukhamad Misbakhun, dan Ridwan Hisjam. Tiga nama yang disebut terakhir itu adalah anggota DPR.

’’Nanti kami juga melakukan simulasi, mana kader yang cocok menjadi wakil gubernur,” ucap Yahya. (lum/c18/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Ipul Pertama Kali Ambil Formulir ke Golkar


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler