Wasit Curi Kesempatan Ukraina

Kamis, 21 Juni 2012 – 10:02 WIB

DONETSK - Ukraina nyaris saja melaju ke babak perempat final kalau saja laga berakhir imbang Rabu (20/6). Apalagi pada saat yang bersamaan, Prancis dibekuk oleh Swedia dengan skor 2-0. Sayangnya gol pemain Ukraina Marko Devic di menit ke-62 tak disahkan oleh wasit Victor Kassai karena dianggap tak melewati garis gawang.
   
Kejadian itu diawali sebuah sepakan Devic dari kotak luar penalti yang tak bisa diantisipasi dengan sempurna oleh kiper Joe Hart. Saat bola meluncur deras dan melewati garis gawang, namun belum menyentuh tanah, disapu dengan keras John Terry yang mengakibatkan bola keluar kembali.
   
Akibat tak disahkannya gol tersebut, koran-koran Ukraina menyatakan "kemenangan" timnya dirampok. "Devic mencetak gol dengan sah. Tapi wasit tak melihatnya dengan cermat. Kesuksesan mencetak sejarah kami tiba-tiba lenyap begitu saja," tulis koran lokal The Komsomolskaya Pravda kemarin.
   
Tak disahkannya gol Devic tersebut memang sempat memancing amarah pelatih Ukraina Oleg Blokhin. Blokhin yang sempat mengamuk dipinggir lapangan kepada ofisial tersorot jelas oleh kamera.
   
Dengan kegagalan Ukraina gagal lolos ke babak perempat final, hal itu memperpanjang daftar tuan rumah Euro yang hanya bermain di fase grup. Sebelumnya adalah Belgia (2000) serta Austria dan Swiss (2008).
   
Selain itu, kemarahan pers Ukraina juga merembet ke gol striker Inggris Wayne Rooney. Gol pemain Manchester United tersebut disindir selevel dengan gol Pele yang memenangi Piala Dunia 1970. "Padahal dia (Rooney, red.) hanya mencetak gol di fase penyisihan grup," sebut beberapa koran Ukraina lainnya.
   
Gol kontroversi kemarin seolah menjadi "pembalasan" Inggris yang pernah tersingkir juga karena "gol siluman". Di babak 16 besar Piala Dunia 2010 lalu, gol Frank Lampard ke gawang Jerman tak disahkan juga karena dianggap tak melewati garis gawang.
   
Di sisi lain, gara-gara insiden kemarin Presiden FIFA Sepp Blatter menginginkan penggunaan teknologi garis gawang. Dengan pemasangan teknologi tersebut, kontroversi soal masuknya bola meski tak menyentuh garis gawang bisa dideteksi.
      
"Setelah kejadian Inggris versus Ukraina, teknologi garis gawang sebagai alternatif keadilan akan diterapkan," begitu kicauan Blatter via twitter. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prandelli Penuhi Nazar Jalan 20 Km


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler