Wasit Sepak Bola PON Dipukul Sampai Terkapar, Erick Thohir: Sangat Memalukan

Senin, 16 September 2024 – 04:40 WIB
Ketua Umum PSS Erick Thohir. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, BANDA ACEH - Laga sepak bola putra PON Aceh-Sumatera Utara 2024 antara tim Aceh kontra Sulawesi Tengah berakhir ricuh pada Sabtu (14/9) malam WIB.

Wasit Eko Agus Sugih Harto dipukul hingga terkapar dan dilarikan dengan ambulans.

BACA JUGA: Tim Barongsai DKI Jakarta Rebut 2 Medali Perak PON 2024, Sejarah Tercipta

Peristiwa itu terjadi dalam pertandingan perempat final yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh.

Wasit Eko dinilai mengambil sejumlah keputusan kontroversial dengan puncaknya saat memberikan dua tendangan penalti untuk tim Aceh beberapa menit sebelum laga usai.

BACA JUGA: Atlet Judo Polri Sumbang Emas Untuk Bali di PON XXI Aceh-Sumut

Keputusan Eko itu direspons pemain Sulawesi Tengah dengan aksi pemukulan.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengecam keras.

BACA JUGA: Anies Masih Punya Peluang Maju di Pilkada Jakarta, 4 Partai Ini Bisa Berkoalisi

Dia menegaskan sanksi terberat mengancam pemain dan wasit yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat!" tegas Erick dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/9).

Erick mengatakan akan melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan. Di samping itu reaksi yang sangat tidak sportif pemain juga dipastikan berbuah sanksi terberat.

"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," kata Erick.

Sanksi larangan seumur hidup pun mengancam wasit dan pihak-pihak lain bila terbukti mengatur hasil laga.

Namun, Erick menegaskan pula bahwa tak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," kata Erick.

PSSI menilai peristiwa ini mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia yang mulai menunjukkan titik cerah. Demi muruah dan untuk mencegah peristiwa serupa tidak terulang, Erick menjamin hukuman yang diberikan menjadi salah satu hukuman paling berat.

"Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentolerir sedikit pun praktik di luar fair play," kata Erick menegaskan.

Aceh melaju ke semifinal PON XXI Aceh-Sumut cabang sepak bola putra setelah Sulteng memutuskan mundur sebelum pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu usai skor 1-1 terus terjaga di waktu normal. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Rumor Pemain Naturalisasi Berpaspor Ganda, Begini Tanggapan Erick Thohir


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler