Waskita Karya Kantongi Peringkat BBB+ dari Pefindo

Rabu, 08 Juli 2020 – 15:50 WIB
Kantor Waskita Karya. Foto dok Waskita

jpnn.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode saham: WSKT) ditetapkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada peringkat BBB+, setelah sebelumnya mendapatkan peringkat A-.

Penyesuaian peringkat oleh Pefindo tersebut disebabkan oleh risiko yang mungkin timbul pada WSKT akibat faktor sektoral seperti terhambatnya progres pekerjaan proyek konstruksi akibat Covid-19.

BACA JUGA: Waskita Beton Precast Tandatangani 2 Nota Kesepahaman dengan Yodya Karya

Serta adanya potensi berkurangnya jumlah tender dari proyek-proyek infrastruktur yang direncanakan untuk diperoleh tahun ini.

"Selain itu, WSKT juga tercatat memiliki rasio leverage yang cukup besar, hal ini disebabkan oleh keterlibatan WSKT dalam investasi jalan tol sejak 2014. Saat ini WSKT memiliki konsesi atas 16 ruas jalan tol dan 10 ruas di antaranya telah beroperasi," ujar Director of Finance WSKT, Taufik Hendra Kusuma.

BACA JUGA: Dukung UMKM, Waskita Beri Pinjaman Modal ke Mitra Binaan Kerajinan Kulit di Garut

Penurunan rating 1 notch ini sambung Taufik, menunjukkan proses perbaikan di WSKT setelah sebelumnya rating WSKT turun 2 notch (dari A- ke BBB) berdasarkan rating review dari kembaga rating Fitch per Mei 2020 lalu.

“Walaupun terdapat penurunan rating 1 notch oleh Pefindo, namun kondisi ini secara umum lebih baik dari penurunan 2 notch oleh Fitch per Mei 2020 lalu. Kondisi ini secara tidak langsung menunjukkan confidence rating agency bahwa upaya perbaikan posisi keuangan perusahaan telah berjalan on track,” jelas Taufik.

BACA JUGA: Seperti ini Strategi Jitu Produsen Pupuk Indonesia Untuk Pastikan Subsidi Tepat Sasaran

Adapun mitigasi yang dilakukan oleh perseroan untuk menekan risiko keuangan adalah dengan melakukan akselerasi progress pada proyek-proyek dan memastikan target pembayaran termin proyek tercapai.

Saat ini, sambung Taufik, seluruh proyek WSKT telah berjalan dengan normal meskipun masih menghadapi tantangan akibat pandemi corona, terutama terkait penyediaan bahan baku dan tenaga kerja.

Pada 2020, WSKT menargetkan mendapatkan pembayaran termin proyek turnkey dan non-turnkey sebesar Rp35 Triliun, di mana sampai dengan Mei 2020 sebesar Rp12,5 Triliun sudah diperoleh oleh WSKT.

Begitupun juga dengan pengembalian Dana Talangan Tanah (DTT) oleh Lembaga Manajemen Aset Negara yang sampai dengan saat ini sudah dibayarkan sebesar Rp 1,6 Triliun dari target pengembalian DTT tahun 2020 yaitu sebesar Rp 4.5 Triliun.

"WSKT juga melaksanakan langkah-langkah efisiensi terhadap belanja modal serta beban operasional di lingkungan kantor dan juga di tingkat proyek. Efisiensi yang dilakukan diikuti dengan komitmen untuk tidak melakukan pengurangan tenaga kerja," jelasnya.

Selain itu, WSKT juga telah mendapatkan relaksasi pembayaran fasilitas pinjaman dari bank-bank kreditur utama.

Dalam menurunkan tingkat leverage, WSKT juga memastikan terlaksananya divestasi atas kepemilikan PT Waskita Toll Road di beberapa konsesi jalan tol bisa terlaksana sesuai rencana.

Sampai saat ini, terdapat beberapa paket transaksi, diantaranya pelepasan ruas Bekasi - Cawang - Kampung Melayu dan ruas Cibitung - Cilincing, yang sedang diproses oleh WSKT baik melalui skema pelepasan langsung maupun lewat penerbitan instrumen ekuitas.(chi/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler