Waskita Proyeksikan Omzet Rp 22 T

Sabtu, 24 November 2012 – 06:49 WIB
SURABAYA - PT Waskita Karya (Persero) akan mewakili Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Perusahaan dengan"core business"bidang infrastruktur itu mengincar dana segar dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp 986,3 miliar-Rp 1,2 triliun. Sekitar 60 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja bersifat permanen dan sisanya digunakan untuk pengembangan usaha.

Dirut Waskita Karya M. Choliq mengatakan, pengembangan usaha akan menitikberatkan pada bisnis development. Antara lain pengembangan pabrik beton, ekspansi bisnis properti, dan investasi di jalan tol. Hingga akhir tahun, perseroan bakal membukukan omzet Rp 17 triliun. Rinciannya, Rp 5 triliun kontrak 2011 dan sisanya proyek baru. "Proyek baru sampai Oktober baru Rp 11 triliun. Akhir tahun bisa tambah Rp 1 triliun," katanya sebelum investor gathering IPO Waskita Karya di Surabaya, Jumat (23/11).

Untuk laba, lanjut dia, sampai Oktober ini realiasinya Rp 131 miliar. Sampai akhir tahun, mereka proyeksikan Rp 250 miliar. "Kami optimistis dapat mencapai target laba. Apalagi, tahun depan keuntungan harus bisa Rp 350 miliar,".

Salah satu penompang laba adalah omzet perusahaan. Choliq mengatakan total akhir tahun mereka akan membukukan Rp 17 triliun. Rinciannya, Rp 5 triliun sisa kontrak 2011, dan sisanya proyek baru. "Proyek baru, sampai Oktober baru mencapai Rp 11 triliun. Akhir tahun bisa tambah Rp 1 triliun," katanya.
      
Untuk pembiayaan sektor itu, perusahaan dengan"core business"bidang infrastruktur itu mengincar dana segar dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp 1,2 triliun. Sekitar 60 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja bersifat permanen dan sisanya digunakan untuk pengembangan usaha.

Waskita menawarkan harga IPO di kisaran Rp 320-Rp 405 per lembar. Saham yang dilepas ke publik sebanyak 3.082.315.000 lembar atau setara 32 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Dengan begitu, dana yang diincar paling rendah Rp 986,3 miliar sampai Rp 1,2 triliun.

Choliq mengatakan, saat ini perseroan 100 persen dimiliki negara sehingga pasca IPO porsinya berkurang menjadi 68 persen dan 32 persen publik. Setelah itu, porsi pemerintah akan berkurang lagi 3 persen menjadi 65 persen. "Sebab, perseroan mengagendakan program pembagian saham kepada karyawan (MESOP) sebanyak 288.967.000 lembar dalam jangka waktu 2 tahun setelah IPO," ujarnya.

Periode penawaran awal dilakukan pada 21 November sampai 3 Desember 2012. Setelah penawaran umum, penjatahan dilakukan pada 17 Desember 2012 dan pencatatan saham di BEI dijadwalkan pada 19 Desember 2012. (dio/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waskita Garap Proyek Senilai Rp 1,5 Triliun

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler