Waspada, 24 Pantai di Bali Berpotensi Terjadi Rob, Ini Lokasinya

Minggu, 02 Juli 2023 – 10:16 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi sebanyak 24 pantai di Bali terjadi banjir pesisir atau rob. Ilustrasi Foto: Sam/JPNN.com

jpnn.com, BALI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi sebanyak 24 pantai di Bali terjadi banjir pesisir atau rob.

Fenomena itu bisa terjadi akibat fase bulan purnama dan jarak terdekat bulan ke bumi (perigee) pada 5-8 Juli 2023.

BACA JUGA: 7 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir

"Kami imbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir pesisir,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Bali I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Minggu (2/7).

Dia menjelaskan potensi banjir pesisir itu berbeda waktu hari dan jam di setiap wilayah.

BACA JUGA: Banjir Rendam Jalan di Kramat Jati, Anak Buah Heru Bilang Begini

Menurut pengamatan BMKG, fenomena bulan purnama terjadi pada Senin (3/7) dan perigee pada 4 Juli 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Namun, BMKG tidak memberikan detail perkiraan ketinggian air laut maksimum dari potensi banjir pesisir itu.

BACA JUGA: Perempatan Hek Kramat Jati Terendam Banjir Akibat Kali Baru Meluap

Berdasarkan pantauan data level air dan prediksi pasang surut, sebanyak 24 wilayah pesisir Bali yang berpotensi terjadi rob di antaranya Kabupaten Tabanan tersebar di Pantai Soka, Pantai Pasut, Pantai Kelanting, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, dan Pantai Tanah Lot.

Kemudian di Kabupaten Badung diperkirakan di Pantai Batu Bolong, Pantai Seminyak, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Balangan, Pantai Padang-padang, Pantai Nuggalan, Pantai Pandawa, Pantai Nusa Dua.

Selanjutnya diperkirakan di Kota Denpasar yakni Pantai Sanur, Sindu, dan Pantai Serangan.

Kabupaten Gianyar diperkirakan di Pantai Saba, Pantai Masceti, Pantai Lebih. Selain itu di Kabupaten Klungkung di Pantai Kusamba dan Pantai Nusa Penida dan di Kabupaten Karangasem di Pantai Batu Kori.

BMKG mendata secara umum rob berdampak kepada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan informasi terbaru BMKG. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah 9 Tahun yang Terseret Banjir Meninggal Dunia


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
banjir   Bali   rob   Fenomena alam   BMKG  

Terpopuler