Waspada!!! Ahok Hanya Sasaran Antara, Merebut Istana Jadi Tujuan Utama

Kamis, 17 November 2016 – 10:41 WIB
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan, Polri harus mewaspadai adanya agenda khusus dari kelompok ekstrim kanan yang akan menggalang aksi demonstrasi pada 25 November mendatang.

Menurut Neta, kelompok itu akan mencoba menggunakan isu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjadi tersangka kasus dugaan penodaan agama untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Isunya bakal dibungkus demo menuntut polisi segera menahan Ahok.

BACA JUGA: Wuiihhh.. Jamu Senilai Rp 8,3 Miliar Dimusnahkan

Karenanya Neta mengingatkan Polri agar tidak kecolongan.  "IPW menilai ‘kenapa Ahok tidak ditahan’ akan dijadikan isu oleh kelompok itu untuk memicu kemarahan umat Islam," kata Neta, Kamis (17/11).

Seharusnya, kata Neta, setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka maka publik patut memberi kesempatan kepada Polri  bekerja cepat menuntaskan berkas penyidikannya agar bisa dilimpahkan ke kejaksaan. Setelah tuntas di kejaksaan, baru disidangkan di pengadilan.

BACA JUGA: Ahok jadi Tersangka, Begini Kata Luna Maya dan Edric Tjandra

Neta menambahkan, tugas publik, ormas Islam, pers dan komponen masyarakat saat ini adalah mengawal Polri agar tetap profesional menuntaskan kasus Ahok. "Presiden Jokowi sendiri sudah berjanji tidak cawe-cawe dalam kasus Ahok dan ini patut dihargai," ungkapnya.

Neta pun melihat ada kesungguhan yang tinggi dari penyidik Polri untuk menuntaskan kasus Ahok. Dia memastikan penyidik Polri tidak akan berani bermain-main dengan kasus Ahok.

BACA JUGA: Arief Yahya: Ayo Singsingkan Lengan Bajumu Untuk Negara!

"Apalagi  Kapolri sudah berjanji akan menuntaskan kasus ini," tegasnya.

Selain itu, sambung Neta, keputusan Ahok dan tim penasihat hukumnya yang tidak mengajukan gugatan prapradilan juga akan mempercepat Polri menuntaskan berkas acara pemeriksaan (BAP) kasus yang menyita perhatian publik itu. Namun, Neta meyakini ada pihak yang mencoba memanfaatkan isu Ahok dan menggalang isu demonstrasi 25 November 2016 dengan harapan bisa jumlah massanya lebih besar dibanding unjuk rasa pada  4 November 2016.

Menurut Neta, kasus Ahok hanya sasaran antara. Sebab, katanya, tujuan utama sesungguhnya adalah makar dan menjatuhkan pemerintahan Jokowi,  kemudian membawa sentiment isu khilafah.  "IPW menduga kelompok ekstrim kanan ada di balik semua ini," tegasnya.

Karenanya Neta menyarankan Kapolri Jenderal Tito Karnavian perlu segera mendatangi MUI dan kalangan ulama untuk menjelaskan bahwa Polri sangat serius dalam menuntaskan kasus Ahok dan akan secara cepat melimpahkannya ke kejaksaan.

 "Sehingga tidak ada lagi ruang bagi kelompok ekstrim kanan untuk memanfaatkan isu Ahok, terutama untuk menggalang emosi umat Islam melakukan demo 25 November 2016 yang tujuan utamanya sesungguhnya untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi," pungkasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KRI Teluk Ratai Debarkasi Pasukan Kala Hitam Subang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler