Waspada, Hujan Lebat Berpotensi Terjadi Hingga 15 Juni

Kamis, 13 Juni 2019 – 05:43 WIB
Mendung. Ilustrasi Foto: Gusti Ambri/dok.JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memprediksi beberapa daerah di wilayah tengah dan timur Indonesia berpeluang hujan lebat hingga 15 Juni 2019. Penyebabnya berasal dari aktivitas gelombang atmosfer madden julian oscillation (MJO).

Aktivitas MJO ini berpotensi cukup signifikan dalam mendukung pembentukan awan hujan. “Intinya terjadi penambahan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Kaltim,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Balikpapan Mulyono Leo Nardo kepada Kaltim Post (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Pagi Tadi Lindu 4,1 SR Guncang Bali dan Mataram

Dia menjelaskan, MJO merupakan gangguan awan, hujan, angin, dan tekanan udara yang melintasi kawasan tropis. Kemudian kembali ke titik awal dalam kurun waktu rata-rata 30 hingga 60 hari.

MJO kerap digambarkan sebagai variabilitas iklim tropis intraseasonal atau bervariasi setiap minggunya. “Siklus ini 30-60 harian yang akan berulang lagi,” imbuhnya.

BACA JUGA: Pemudik yang Naik Kapal Laut Harus Baca Prediksi BMKG Ini

Kali pertama, MJO ditemukan pada awal 1970-an oleh Dr Roland Madden dan Dr Paul Julian. Ketika mereka sedang mempelajari pola angin dan tekanan tropis. Keduanya kerap melihat osilasi teratur dalam angin yang berhembus antara Singapura dan Pulau Canton di Pasifik tengah.

BACA JUGA: Buaya, Ular Piton, Kobra, Bermunculan di Tengah Banjir Samarinda

BACA JUGA: Sekjen ASEAN Puji Langkah Indonesia Menata Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Mulyono mengungkapkan, ada beberapa fase terjadinya MJO. Pertama, peningkatan curah hujan (konvektif). Kedua, fase konvektif tertekan. Dua fase ini menghasilkan perubahan pada struktur awan dan curah hujan.

Dalam fase konvektif, angin di permukaan bertemu dan udara terdorong ke atas di seluruh atmosfer. “Akibatnya, angin berbalik dan memicu peningkatan gerakan udara di atmosfer hingga meningkatkan kondensasi dan curah hujan,” ujarnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, kondisi cuaca Kaltim selama sepekan ini (11-17 Juni) umumnya berawan, hujan ringan, hingga lebat. Suhu udara berkisar antara 23-31 derajat Celsius. Kelembaban udara antara 72-99 persen.

Di mana, angin umumnya bertiup dari arah timur hingga barat. Kecepatan angin antara 5-20 kilometer per jam. BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh hujan lebat.

Misalnya potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Tidak lupa memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan untuk kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kemudian kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Selanjutnya kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Sementara untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tutupnya. (gel/riz/k18)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri LHK Ajak Para Dubes dan Sekjen ASEAN Melihat Kecanggihan BMKG


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BMKG   Hujan Lebat   Cuaca  

Terpopuler