jpnn.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memperkirakan, Indonesia bakal mengalami gelombang ketiga Covid-19.
Hal ini dilihat dari lonjakan kasus aktif Covid-19 setiap harinya, yang mengalami peningkatan kasus varian Omicron.
BACA JUGA: Ini 5 Gejala Awal Gagal Ginjal yang Kerap Disepelekan
“Alarm sudah mulai nyala, dan awal gelombang 3 sudah mulai naik,” ucap Dicky saat dihubungi JPNN.com, Senin (10/1).
Menurut dia, adanya gelombang ketiga sebenarnya tak mengherankan, lantaran hal tersebut akan terjadi bila ada varian baru.
BACA JUGA: Menkes Budi Sebut Ada 2 Pasien Omicron yang Butuh Oksigen
Selain itu, saat ini aktivitas dan mobilisasi masyarakat juga sudah tergolong tinggi dibandingkan pada 2020 dan 2021.
“Intervensi juga menurun, akan membuat potensi gelombang ketiga itu terjadi. Dan ini adalah awal gelombang itu,” kata dia.
BACA JUGA: Lewat KIP, Presiden Jokowi Bantu Anak Kurang Mampu Untuk Kuliah
Meski begitu, Dicky berujar, potensi kasus Omicron seperti Covid-19 varian Delta bakal lebih kecil.
“Saya masih melihat potensi puncaknya masih moderat, artinya tidak belum seperti delta, tapi potensi seperti delta bisa,” tambahnya.
Diketahui, kasus Covid-19 varian Omicron atau B.1.1.529 di DKI Jakarta mencapai 407 kasus pada Minggu (9/1) kemarin.
Dikutip dari akun instagram resmi @dkijakarta, sebanyak 350 kasus omicron di DKI berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Sisanya atau sebanyak 57 kasus berasal dari transmisi lokal atau non-PPLN.
Sementara itu, merujuk data Satgas Covid-19, pada Sabtu (8/1), ada tambahan 479 kasus baru yang positif Covid-19 di Indonesia.(mcr4/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Yessy
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi