Waspada, Ini 3 Bahaya Perselingkuhan Terhadap Kesehatan Mental

Selasa, 09 Februari 2021 – 09:08 WIB
Perselingkuhan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - MEMBANGUN dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain adalah kunci untuk memastikan kesejahteraan mental yang sehat.

Namun, apa yang terjadi pada kesehatan mental ketika hubungan yang kita miliki dengan pasangan dipengaruhi oleh perselingkuhan?

BACA JUGA: 5 Alasan Pria Selingkuh, Salah Satunya Karena Gairah

Berikut ini beberapa bahaya perselingkuhan terhadap kesehatan mental, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Sulit Percaya pada Orang Lain

BACA JUGA: Ladies, Ini Lho Arti dari Mimpi Selingkuh

Ketika suatu hubungan berakhir karena perselingkuhan, ada lapisan yang hancur dan memengaruhi kepercayaan yang telah kamu miliki.

Perselingkuhan membawa emosi dan pikiran yang sangat kompleks tentang amarah, sakit hati, malu, ragu, penghinaan, kebingungan, dan ketakutan.

BACA JUGA: 4 Sifat Wanita yang Bikin Pria Nekat Selingkuh

Tak hanya rasa sakit yang membuat move on menjadi lebih sulit, tetapi mengetahui seseorang yang dipercaya telah melanggar janji.

2. Kepercayaan Diri Melemah

Bagian paling berbahaya dari putus akibat perselingkuhan adalah hilang atau melemahnya kepercayaan diri.

Seorang pakar kencan, Cherlyn Chong mengungkapkan, berusahalah untuk tidak jatuh dalam perangkap membandingkan diri sendiri dengan selingkuhan sang mantan.

" Kamu tidak hanya kehilangan hubungan, tetapi kamu juga memiliki rasa malu karena digantikan oleh orang yang mungkin lebih baik," kata Chong.

" Kamu mungkin akan terus membandingkan dirimu, padahal perbandingan ini bukanlah kenyataan dari situasi yang ada," ucap Chong.

3. Gangguan Kesehatan Mental

Menurut sebuah riset, perselingkuhan tidak hanya memberikan pengaruh buruk pada orang yang berselingkuh.

Pihak yang diselingkuhi juga merasakan dampak negatif pada kesehatan mental mereka.

Orang yang diselingkuhi akan lebih sering merasa depresi setelah mengetahui dirinya diduakan pasangannya.

Rasa dikhianati membuat mereka menjadi selalu ketakutan. Dampak ini sama dengan rasa depresi dari orang yang selamat setelah mengalami kecelakaan mobil mengerikan.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler