Waspada, Ini Salah Satu Penyebab Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia

Rabu, 02 September 2020 – 16:11 WIB
Ilustrasi warga memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menilai liburan panjang bisa menjadi salah satu di antara penyebab terjadinya tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia pada pekan terakhir Agustus 2020.

Diketahui, tren kenaikan kasus Covid-19 itu terjadi setelah Indonesia libur panjang pada 16-22 Agustus 2020.

BACA JUGA: Senjata Baru Anies Baswedan Melawan Covid-19 Dinilai Tak Efektif

Dewi mengungkapkan itu saat diskusi daring 'Covid-19 Dalam Angka' yang disiarkan akun YouTube BNPB Indonesia, Rabu (2/9).

"Ya, bisa jadi. Kami juga melihat ada efek libur panjang juga kepada kenaikan jumlah kasus yang ada terutama di Pulau Jawa tadi," kata Dewi.

BACA JUGA: Innalillahi, Dokter yang Positif Covid Usai Mengoperasi Pasien itu Meninggal di RSUDZA

Menurut dia, mobilitas masyarakat cukup tinggi saat liburan, terutama di Pulau Jawa. Mobilitas masyarakat itu yang sebenarnya meningkatkan risiko penularan Covid-19.

"Sebab, kami melihat cukup tinggi naiknya apalagi mobilitas di Pulau Jawa, kan, juga sangat tinggi sekali, terutama liburan kemarin, liburan panjang. Kami melihat adanya mobilitas penduduk pasti akan meningkatkan resiko penularan," ucap dia.

BACA JUGA: Virus Corona Makin Menggila, Fahira: Tenaga Medis Sebagai Benteng Pertahanan Terakhir, Pertahankan!

Selain liburan, kata Dewi, faktor lain yang meningkatkan tren kasus Covid-19 berdasarkan penularan dari klaster yang sudah ada. Misalnya, penularan pada klaster pesantren di Jawa Timur.

"Di Jawa Timur juga kenaikannya ada dari pesantren, di Jawa Barat ada dari klaster industri. Ini yang angkanya juga cukup tinggi menyumbangkan kasus ke dalam beberapa provinsi," beber dia.

Sebelumnya, pertambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada pekan terakhir Agustus 2020, mengalami tren kenaikan daripada pekan sebelumnya, yakni sebesar 32,9 persen.

Catatan tim pakar, tren kenaikan ini banyak disumbangkan oleh Pulau Jawa. Hanya Kalimantan Timur menjadi provinsi di luar Pulau Jawa, yang masuk lima besar penyumbang tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

DKI Jakarta mencatat pertambahan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir Agustus 2020 sebanyak 5.568. Angka itu meningkat sebesar 36,9 persen daripada pertambahan kasus pekan sebelumnya di Jakarta yang tercatat 4.067.

Selanjutnya Jawa Barat mencatat pertambahan kasus Covid-19 pada pekan terakhir Agustus sebesar 1.681. Jumlah itu meningkat 137,8 persen daripada pertambahan kasus pekan sebelumnya yang tercatat 707.

Berikutnya Jawa Timur yang mencatat pertambahan kasus pada pekan terakhir Agustus sebanyak 2.901 kasus. Jumlah itu meningkat 20,8 persen daripada pertambahan kasus pekan sebelumnya yang tercatat 2.401.

Tim pakar kemudian mencatat Jawa Tengah memiliki 1.309 pertambahan kasus pada pekan terakhir Agustus 2020. Angka itu meningkat 56,4 persen daripada pertambahan pada pekan sebelumnya yakni 837.

Kalimantan Timur menjadi satu-satunya provinsi di luar Jawa yang masuk lima besar provinsi dengan kenaikan kasus yang tinggi. 

Pada pekan terakhir Agustus, Kalimantan Timur mencatat 1.019 kasus. Angka itu meningkat 39,2 persen dari pertambahan pekan sebelumnya yakni 732. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler