Senior Research PT HD Capital, Yuganur Wijanarko, mengatakan upaya IHSG untuk terus menguat masih tersendat menandakan bahwa belum cukup kuat untuk terus sentuh level resistance. "Pergerakan naik IHSG yang "patah-patah"memberikan indikasi bahwa tren naik masih belum kuat," tegasnya, Kamis (13/9).
Sehingga menurutnya perlu waspada dalam upaya mengambil posisi terlebih ada kekhawatiran pasar akan sell on news pasca-keluarnya Quantitative Easing jilid 3 nanti. "Dan ada potensi rupiah akan melemah."Buy on weakness sell on strength," sarannya.
Pada perdagangan hari ini Yuganur memerkirakan Indeks akan bergerak di kisaran support pada rentang 4,100-4,050-3,970 dan resistance di level 4,225-4,300. Saham pilihan beli di antaranya ANTM, BBRI, dan ISAT. Sedangkan saham rekomendasi jual yaitu MPPA.
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 158.592 kali pada volume 4,883 miliar lembar saham senilai Rp 4,192 triliun. Sebanyak 96 saham naik, sisanya 139 saham turun, dan 90 saham stagnan. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 480.3 miliar.
Bursa di Asia pada penutupan perdagangan kemarin; Indeks Komposit Shanghai turun 16,18 poin (0,76 persen) ke level 2.110,38. Indeks Hang Seng turun 27,76 poin (0,14 persen) ke level 20.047,63. Indeks Nikkei 225 naik 35,19 poin (0,39 persen) ke level 8.995,15. Indeks Straits Times turun 2,73 poin (0,10 persen) ke level 3.026,99.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Emas Kembali Berkilau
Redaktur : Tim Redaksi