MEMASUKI Bulan Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri mendatang perputaran uang biasanya cukup tinggi. Karenanya Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap peredaran uang palsu.
Kantor Perwakilan BI Tegal, Rabu (10/7) merilis, jumlah uang palsu yang tercatat di BI Tegal sampai dengan pekan pertama bulan Juni tahun ini mencapai Rp 111,60 juta. Dari nominal sebesar itu diketahui dalam bentuk fisiknya sebanyak 1.382 lembar.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Tegal Roji Hardija, dari total jumlah uang palsu yang tercatat di BI Tegal, nominam pecahan yang terbanyak dipalsukan adalah Rp 100.000. Diikuti nominal pecahan dibawahnya yakni Rp 50.000.
"Pecahan Rp 100.000 yang dipalsukan jumlahnya mencapai 919 lembar. Sedangkan nominal pecahan Rp 50.000, jumlah fisiknya sebanyak 374 lembar," katanya.
Atas dasar catatan tersebut, sambung Roji, Kantor Perwakilan BI Tegal mengimbau agar masyarakat waspada dengan peredaran uang palsu selama Bulan Ramadan hingga lebaran mendatang. Yakni dengan menerapkan perinsip dasar pendeteksian uang palsu atau 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang).
Sementara kaitannya dengan penukaran uang, Kantor Perwakilan BI Tegal memprediksi akan ada peningkatan yang signifikan menjelang Lebaran Idul Fitri 1434 H. Lebih tepatnya permintaan penukaran uang menigkat sepekan menjelang lebaran atau usai Tunjangan Hari Raya di bagikan.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kantor Perwakilan BI Tegal membuka penukaran uang pecahan setiap hari Senin sampai dengan Jumat. Pelayanan mulai dibuka pukul 08.15 hingga 12.00.
"Sebenarnya layanan penukaran uang sudah dapat dilakukan sebelum lebaran di Kantor Perwakilan BI dan bank-bank umum di eks Karesidenan Pekalongan. Jadi masyarakat tidak perlu harus menunggu sepekan menjelang lebaran untuk menukarkan uang. Karena selama Ramadan pelayanan penukaran buka setiap hari, kecuali Sabtu dan Minggu," ungkapnya.
Tahun ini, BI Tegal memperkiraan kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H yang dihimpun dari perbankan sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan uang pecahan kecil yang dipersiapkan oleh BI, yakni Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 dan Rp 2.000 dalam bentuk uang kertas.
Kemudian uang pecahan dalam bentuk logam yang disiapkan antara lain nominal Rp 1.000, Rp 500 dan Rp 100. "Khusus untuk pecahan Rp 1.000, saat ini tidak lagi disediakan dalam bentuk uang kertas, melainkan dalam bentuk uang logam," pungkasnya. (adi)
Kantor Perwakilan BI Tegal, Rabu (10/7) merilis, jumlah uang palsu yang tercatat di BI Tegal sampai dengan pekan pertama bulan Juni tahun ini mencapai Rp 111,60 juta. Dari nominal sebesar itu diketahui dalam bentuk fisiknya sebanyak 1.382 lembar.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Tegal Roji Hardija, dari total jumlah uang palsu yang tercatat di BI Tegal, nominam pecahan yang terbanyak dipalsukan adalah Rp 100.000. Diikuti nominal pecahan dibawahnya yakni Rp 50.000.
"Pecahan Rp 100.000 yang dipalsukan jumlahnya mencapai 919 lembar. Sedangkan nominal pecahan Rp 50.000, jumlah fisiknya sebanyak 374 lembar," katanya.
Atas dasar catatan tersebut, sambung Roji, Kantor Perwakilan BI Tegal mengimbau agar masyarakat waspada dengan peredaran uang palsu selama Bulan Ramadan hingga lebaran mendatang. Yakni dengan menerapkan perinsip dasar pendeteksian uang palsu atau 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang).
Sementara kaitannya dengan penukaran uang, Kantor Perwakilan BI Tegal memprediksi akan ada peningkatan yang signifikan menjelang Lebaran Idul Fitri 1434 H. Lebih tepatnya permintaan penukaran uang menigkat sepekan menjelang lebaran atau usai Tunjangan Hari Raya di bagikan.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kantor Perwakilan BI Tegal membuka penukaran uang pecahan setiap hari Senin sampai dengan Jumat. Pelayanan mulai dibuka pukul 08.15 hingga 12.00.
"Sebenarnya layanan penukaran uang sudah dapat dilakukan sebelum lebaran di Kantor Perwakilan BI dan bank-bank umum di eks Karesidenan Pekalongan. Jadi masyarakat tidak perlu harus menunggu sepekan menjelang lebaran untuk menukarkan uang. Karena selama Ramadan pelayanan penukaran buka setiap hari, kecuali Sabtu dan Minggu," ungkapnya.
Tahun ini, BI Tegal memperkiraan kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H yang dihimpun dari perbankan sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan uang pecahan kecil yang dipersiapkan oleh BI, yakni Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 dan Rp 2.000 dalam bentuk uang kertas.
Kemudian uang pecahan dalam bentuk logam yang disiapkan antara lain nominal Rp 1.000, Rp 500 dan Rp 100. "Khusus untuk pecahan Rp 1.000, saat ini tidak lagi disediakan dalam bentuk uang kertas, melainkan dalam bentuk uang logam," pungkasnya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib Saham Newmont Belum Jelas
Redaktur : Tim Redaksi