Waspada Peretas Soal Untuk UNBK

Jumat, 31 Maret 2017 – 20:21 WIB
Siswa sedang mengikuti UNBK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Keamanan soal tetap menjadi perhatian dalam pelaksanaan ujian nasional. Termasuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Dinas Pendidikan Jawa Timur mengadakan rapat koordinasi (rakor) pengamanan ujian nasional.

BACA JUGA: Polisi Bakal Ikut Awasi UNBK

Rakor itu melibatkan berbagai pemangku kebijakan, termasuk Polda Jatim.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman ingin setiap pihak mewaspadai situasi yang bisa merusak ujian.

BACA JUGA: Ratusan Murid Pingsan, Sisanya Menangis Histeris

"Salah satunya berita yang meresahkan," katanya. Dia meminta sekolah bisa mengondisikan siswa agar tetap tenang melaksanakan ujian.

Dengan demikian, mereka tidak terpengaruh oleh berita-berita meresahkan atau hoaks (kabar burung).

BACA JUGA: Jelang UNBK, Disdik DKI Bersurat ke PLN

Untuk itu, pelaksanaan ujian nasional perlu mendapat dukungan. Baik secara teknis pelaksanaan maupun pengamanan.

Kebocoran UNBK, kata dia, semakin ditekan. Bahkan, peluang kebocoran di daerah sangat tipis. Sebab, sistem sudah dikemas sedemikian rupa.

"H-1 baru bisa download soal. Dimasukkan ke server. Baru bisa diakses dengan token," katanya.

Melalui UNBK, mantan kepala Badan Diklat Jawa Timur itu juga berharap indeks integritas kejujuran Jawa Timur makin meningkat.

Tim Balitbang Kemendikbud Wedy Prahoro menyatakan, terkait pengamanan UNBK, sinergi dengan kepolisian daerah setempat memang diperlukan.

Pertemuan bersama jajaran Polda Jatim kemarin merupakan pertemuan tingkat lanjut.

Tujuannya, polda bisa mengumpulkan seluruh polres terkait pengamanan sesuai prosedur standar operasi ujian nasional.

Secara eksplisit, jelas dia, memang tidak disebutkan keharusan berkoordinasi dengan kepolisian.

Namun, lantaran soal-soal dalam UNBK merupakan bagian dari dokumen negara, pengamanan dari pihak aparat sangat diperlukan.

Wedy menyebutkan, salah satu yang perlu ditindak oleh aparat dalam pelaksanaan UNBK adalah hacker atau peretas jaringan.
Jika itu terjadi, dibutuhkan unit cyber crime dari Polda Jatim.

"Supaya terlibat dan menjadi antisipasi," katanya.

Ditreskrimsus bekerja sama dengan tim cyber crime untuk bisa segera menindaklanjuti jika terjadi peretasan oleh hacker dalam pelaksanaan UNBK.

Tahun ini, Wedy menyatakan, sistem UNBK semakin disempurnakan.

Pengamanan juga diperkuat. Aplikasi diperbaiki. "Hacker putih" dilibatkan dalam pengamanan UNBK.

Dengan begitu, tidak perlu meminta proktor untuk mengganti aplikasi secara mendadak seperti yang pernah terjadi pada tahun sebelumnya.

"Pukul 02.00 kita minta ganti aplikasi," katanya.

Dia berharap ujian nasional di Jawa Timur bisa berjalan dengan lancar.

Bukan hanya untuk UNBK, melainkan juga ujian nasional kertas dan pensil (UNKP).

Soal-soal untuk wilayah kepulauan di Jawa Timur juga sudah didistribusikan.

"Tanggal 3 April sudah siap ujian. Semoga tidak ada kendala," ujarnya.(puj/ant/c6/dos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sampai UNBK Terhambat Jaringan Internet


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
UNBK  

Terpopuler