Waspada, Ribuan Teroris Masih Berkeliaran di Indonesia

Sabtu, 19 Desember 2020 – 11:50 WIB
Polri siap menghadapi segala bentuk ancaman terorisme. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan masih terdapat 6.000 teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang masih aktif di Indonesia.

Hal itu disampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan 23 terduga teroris jaringan JI yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Lampung beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: 344 Anak Sekolah Selamat dari Sekapan Teroris, Tak Semua Bisa Pulih

"Dari penjelasan beberapa tersangka, sekitar 6.000 jaringan JI masih aktif, ini menjadi perhatian kita," kata Argo dalam keterangannya, Jumat (18/12).

Adapun operasional jaringan JI dibiayai dari penggalangan dana berbagai sumber. Mulai dari iuran anggota yang bekerja hingga kotak amal.

BACA JUGA: Rutin Berolahraga, Makan Sehat dan Patuh Protokol Kesehatan, Pevita Pearce Kaget Positif Covid-19

Argo menjelaskan, kotak amal untuk mendanai teroris biasanya kerap berada di minimarket, warung makan, dan lainnya.

Ciri-cirinya, kotak amal tersebut sering mengatasnamakan suatu yayasan agar tidak dicurigai masyarakat.

BACA JUGA: Resmi Berpacaran dengan Lesty, Rizky Billar: Terima Kasih Kejoraku

"Penempatan kotak amal mayoritas di warung-warung makan konvensional, karena tidak perlu izin khusus dan hanya meminta izin dari pemilik warung yang biasanya bekerja di warung tersebut," ujar Argo.

Diketahui, sebanyak 23 terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Lampung telah tiba di Jakarta pada Rabu (16/12). Semua tersangka dibawa menggunakan pesawat terbang.

Adapun 23 tersangka itu merupakan jaringan Jemaah Islamiyah (JI).

Dari 23 teroris itu dua yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polri terkait berbagai aksi teror.

Mereka adalah Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso selaku Panglima Askari dari kelompok JI. Serta, Zulkarnain yang merupakan buronan Polri selama 18 tahun dan baru tertangkap pada 2020 ini. (mcr1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler