MALANG - Tes tulis Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan digelar hari Selasa-Rabu (18-19/6/2013). Naskah soal telah tiba Sabtu (15/6) di Malang.
”Naskah sudah datang hari ini ( kemarin,red), lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Dan kami memiliki tugas untuk mengamankan naskah sampai pelaksanaan Selasa nanti," ujar Ketua Panlok Malang, Prof Hendyat Soetopo kepada Malang Post (JPNN Group).
Panlok Malang menjamin keberadaan naskah soal ini aman sampai hari H. Salah satu cara pengamanan adalah dengan memasang tiga gembok pengaman naskah. Masing-masing dipegang oleh UB, UM dan UIN Maliki. “Karena yang memegang gembok tiga pihak maka untuk membukanya harus ada tiga saksi,” kata dia.
Selama ini lanjutnya pelaksanaan SBMPTN memang tergolong aman karena mulai proses pembuatan hingga pencetakan yang sangat rahasia. Hanya saja yang perlu diwaspadai adalah mengenai keberadaan joki yang selalu membayangi pelaksanaan tes tulis tiap tahunnya. ”Kami sudah mengidentifikasi 10 modus yang biasanya digunakan joki, termasuk mengantisipasi dengan teknologi yang masih kami rahasiakan,” ujarnya.
Pembantu Rektor 1 UB, Prof Dr Ir Bambang Suharto menuturkan di UB, ada sejumlah program studi (Prodi) yang akan diperketat pengawasannya. Prodi tersebut adalah yang paling banyak diminati oleh pendaftar yang masuk ke UB. Di antaranya Kedokteran, Keperawatan, Gizi, Farmasi, Kebidanan dan Informatika.
”Jika perlu pengawas di ruangan tersebut dipilihkan laki-laki dan perempuan, supaya bisa mudah melakukan pemeriksaan kalau ada yang mencurigakan pada peserta,” ujar Bambang.
Ia menjelaskan untuk peserta tes putri, pengawas ruang akan sangat kesulitan memeriksa kalau keduanya adalah laki-laki. Apalagi modus perjokian jika dilakukan seorang perempuan bisa disembunyikan dengan rapi. Misalnya, memakai headset di balik kerudung yang dipakai sehingga sulit dilihat pengawas. Berbeda dengan peserta tes pria yang akan terlihat gerak-gerik mencurigakan jika membawa alat komunikasi ke dalam kelas. ”Dua hari ini akan kami maksimalkan koordinasi dan briefing pengawas ujian SBMPTN,” bebernya.
UB tahun ini menjadi lokasi penyelenggaraan tes untuk kelompok saintek. Dengan jumlah peserta ujian sebanyak 12.761 peserta. Sementara total peserta SBMPTN di Panlok Malang tahun ini sebanyak 30.765.
Pada jalur SBMPTN, kuota yang disiapkan PTN adalah sebesar 30 persen dari daya tampung maba. Peserta tes kelompok Soshum sebanyak 13.238 peserta. Ujian kelompok Soshum akan dilaksanakan di UM. Dan peserta ujian kelompok campuran sebanyak 4.766 peserta yang akan mengikuti tes tulis di UIN Maliki.
Koordinator Panlok Malang, Amin Shidik mengingatkan peserta agar tidak lupa membawa dokumen yang dibutuhkan. Diantaranya Kartu Tanda Bukti Pendaftaran (Kartu Peserta ) SBMPTN 2013, fotocopy ijazah yang telah dilegalisir (peserta lulusan tahun 2011&2012), dan tanda lulus asli atau SKHUN asli.”Ada beberapa peserta yang tuna netra dan tuna rungu yang membutuhkan layanan khusus,” bebernya. Lokasi ujian juga sudah disiapkan oleh panitia. Karena itu peserta dihimbau untuk mengecek lokasi ujian sebelum pelaksanaan hari Selasa. (oci/nug)
”Naskah sudah datang hari ini ( kemarin,red), lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Dan kami memiliki tugas untuk mengamankan naskah sampai pelaksanaan Selasa nanti," ujar Ketua Panlok Malang, Prof Hendyat Soetopo kepada Malang Post (JPNN Group).
Panlok Malang menjamin keberadaan naskah soal ini aman sampai hari H. Salah satu cara pengamanan adalah dengan memasang tiga gembok pengaman naskah. Masing-masing dipegang oleh UB, UM dan UIN Maliki. “Karena yang memegang gembok tiga pihak maka untuk membukanya harus ada tiga saksi,” kata dia.
Selama ini lanjutnya pelaksanaan SBMPTN memang tergolong aman karena mulai proses pembuatan hingga pencetakan yang sangat rahasia. Hanya saja yang perlu diwaspadai adalah mengenai keberadaan joki yang selalu membayangi pelaksanaan tes tulis tiap tahunnya. ”Kami sudah mengidentifikasi 10 modus yang biasanya digunakan joki, termasuk mengantisipasi dengan teknologi yang masih kami rahasiakan,” ujarnya.
Pembantu Rektor 1 UB, Prof Dr Ir Bambang Suharto menuturkan di UB, ada sejumlah program studi (Prodi) yang akan diperketat pengawasannya. Prodi tersebut adalah yang paling banyak diminati oleh pendaftar yang masuk ke UB. Di antaranya Kedokteran, Keperawatan, Gizi, Farmasi, Kebidanan dan Informatika.
”Jika perlu pengawas di ruangan tersebut dipilihkan laki-laki dan perempuan, supaya bisa mudah melakukan pemeriksaan kalau ada yang mencurigakan pada peserta,” ujar Bambang.
Ia menjelaskan untuk peserta tes putri, pengawas ruang akan sangat kesulitan memeriksa kalau keduanya adalah laki-laki. Apalagi modus perjokian jika dilakukan seorang perempuan bisa disembunyikan dengan rapi. Misalnya, memakai headset di balik kerudung yang dipakai sehingga sulit dilihat pengawas. Berbeda dengan peserta tes pria yang akan terlihat gerak-gerik mencurigakan jika membawa alat komunikasi ke dalam kelas. ”Dua hari ini akan kami maksimalkan koordinasi dan briefing pengawas ujian SBMPTN,” bebernya.
UB tahun ini menjadi lokasi penyelenggaraan tes untuk kelompok saintek. Dengan jumlah peserta ujian sebanyak 12.761 peserta. Sementara total peserta SBMPTN di Panlok Malang tahun ini sebanyak 30.765.
Pada jalur SBMPTN, kuota yang disiapkan PTN adalah sebesar 30 persen dari daya tampung maba. Peserta tes kelompok Soshum sebanyak 13.238 peserta. Ujian kelompok Soshum akan dilaksanakan di UM. Dan peserta ujian kelompok campuran sebanyak 4.766 peserta yang akan mengikuti tes tulis di UIN Maliki.
Koordinator Panlok Malang, Amin Shidik mengingatkan peserta agar tidak lupa membawa dokumen yang dibutuhkan. Diantaranya Kartu Tanda Bukti Pendaftaran (Kartu Peserta ) SBMPTN 2013, fotocopy ijazah yang telah dilegalisir (peserta lulusan tahun 2011&2012), dan tanda lulus asli atau SKHUN asli.”Ada beberapa peserta yang tuna netra dan tuna rungu yang membutuhkan layanan khusus,” bebernya. Lokasi ujian juga sudah disiapkan oleh panitia. Karena itu peserta dihimbau untuk mengecek lokasi ujian sebelum pelaksanaan hari Selasa. (oci/nug)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RSBI Menjadi Sekolah Reguler
Redaktur : Tim Redaksi