Waspadai Camilan Buat Hewan Peliharaan

Rabu, 31 Desember 2014 – 18:03 WIB
Waspadai Camilan Buat Hewan Peliharaan. Foto Yuyung Abdi/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - Rasanya tidak tega melihat tatapan memelas anjing kesayangan saat kita menikmati lezatnya es krim. Tidak jarang pula saat bermain kita memberikan jajanan apa saja yang sedang kita pegang saat itu. Padahal, tidak semua snack manusia baik untuk anjing.

Tidak ada pakem pemberian snack kepada hewan peliharaan kita. Pemberian makan yang teratur dengan komposisi yang tepat sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan. Hanya, ada kebutuhan lain yang bisa dipenuhi dengan memberikan camilan. Misalnya, saat melatih mereka dibutuhkan camilan sebagai pancingan.

BACA JUGA: Fakta Mengejutkan tentang ASI

Bonding anjing dan tuannya juga bisa dibangun dengan pemberian snack sebagai hadiah. Namun, sebagaimana dilansir sebuah situs kesehatan WebMD, pemberian camilan tidak boleh lebih dari 10 persen dari total kalori asupan yang diberikan. Takarannya, disesuaikan dengan individu anjing atau sesuai saran dokter hewan masing-masing.

’’Jika Anda tidak berhati-hati, camilan dapat menambah kalori yang melebihi batas normal,’’ kata Tami Pierce, DVM, dokter hewan di University of California. Hal itu sama dengan yang dijelaskan Prof Dr drh Mochamad Lazuardi MSi bahwa camilan bukan sesuatu yang wajib diberikan, namun hanya sebagai suplemen.

BACA JUGA: Rafting Kali Kian Digemari

’’Sebagai penambah saja. Jika memang hewannya hiposuplemen pada zat atau vitamin tertentu, bisa saja suplemennya ditambah hingga 70 persen,’’ ungkapnya. Biasanya hewan yang membutuhkan banyak suplemen adalah induk yang sedang hamil atau sedang menyusui.

Pemilihan camilan pun seharusnya diperhatikan. Beberapa makanan manusia bisa berbahaya bagi anjing. Sebab, tingkat kepekaan dan respons setiap anjing berbeda. ’’Sebagian besar anjing tidak tahan terhadap cokelat yang mengandung theobromine, ada yang tidak bisa menerima B12, ada yang alergi terhadap dairy product,’’ jelas ketua Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia itu.

BACA JUGA: Pilot Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terkena Kanker Kulit

Kue yang manis seperti spiku atau cake juga tidak disarankan. Sebab, itu justru akan membuat anjing obesitas. Sistem pencernaan hewan berbeda dengan manusia.

Bahan-bahan yang bisa mereka cerna pun berbeda. Karena itu, menurut dia, pemilik harus berkonsultasi dengan dokter hewan supaya bisa memilah makanan yang dibeli instan atau diolah sendiri. ’’Jangan memberikan 100 persen makanan instan, berilah juga yang alami. Sebab, komposisi kimiawi makanan buatan tidak sestabil yang alami,’’ ungkapnya.

Dokter hewan yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga itu juga menjelaskan bahwa dalam makanan buatan, selalu ada eksipien sebagai stabilisator zat aktif. Tidak jarang itu merupakan pengawet atau flavouring agent yang bisa mengakibatkan adiksi. Jika si doggy sudah tidak mau makan selain snack yang biasa diberikan, itu sudah ada ketidakwajaran.

Wakil Kepala Bidang Layanan Medis RS Hewan Unair drh Wiwik Misaco menambahkan, pemilik juga harus menyadari bahwa kebutuhan nutrisi utama anjing sebagai karnivora adalah protein. ’’Jangan sampai kekurangan itu. Pernah ada anjing yang tubuhnya bengkak karena makanan, snack-nya vegetarian mengikuti pemiliknya yang juga vegetarian,’’ jelasnya. Menurut dia, alangkah baiknya snack yang diberikan tidak mengandung fiber yang terlalu tinggi.

Dia mengingatkan agar ukuran snack bisa diperkirakan oleh pemilik. Sesuaikan dengan ukuran rahang anjing. ’’Snack yang diberikan biasanya juga untuk membuat rahang anjing terlatih,’’ katanya. (puz/c4/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pola Makan Keliru Picu Obesitas Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler