DEMAK - Kasus penjualan belakangan ini kian marak. Kasus yang kerap terjadi di desa-desa tersebut disebabkan karena faktor kemiskinan yang menghimpit. Untuk itu, harus ada upaya pencegahan sejak dini.
"Jangan sampai kita kasus penjualan anak terjadi, seperti yang sering terjadi di India dan Bangladesh. Di sana, kasus penjualan anak, eksploitasi anak banyak sekali terjadi. Bahkan, kasus penjualan organ tubuh sudah tak asing lagi. Kasus seperti ini jangan sampai terjadi di Indonesia. Karena itu, harus ada upaya pencegahan sejak dini," tandas staf Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Maskur, di sela mengisi seminar bertajuk "Mencegah Budaya Eksploitasi Anak di Pedesaan"ÃÂ yang digelar Pusat Jaringan Aksi Bangun Desa Demak (Puja Desa) kerjasama dengan Dirjen Kesbangpol, di Gedung Pramuka, kemarin.
Menurut Maskur, anak harus dijaga demi kelangsungan generasi Indonesia yang lebih baik. Dia menegaskan, peran pemerintah daerah sangat penting.
"Kasus eksploitasi anak ini bisa terjadi karena tidak optimalnya kerjasama antara pihak terkait. Bahkan, akibat data yang tidak valid, anak yang semestinya masih di bawah umur bisa lolos dipekerjakan di luar negeri. Bahkan, imigrasi pun tidak tahu. Ini harus diketahui bersama jangan sampai kasus penjualan anak terjadi di negeri ini," katanya mengingatkan.
Selain itu, belum adanya kerjasama negara pengirim dan negara yang menerima tenaga kerja juga menjadi hambatan tersendiri. Riyono Asnan, staf ahli Fraksi Golkar DPR RI, menambahkan, kasus perdagangan orang salah satunya terjadi akibat faktor kemiskinan di tengah masyarakat. "Karena itu, kewajiban pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan warganya," ujarnya.
Sementara, ketua panitia dari LSM Puja Desa, Jayus Kholil mengatakan, pihaknya akan terus menyosialisasikan dan mengingatkan warga supaya selalu mewaspadai kasus penjualan anak.
"Jangan hanya karena ekonomi pas-pasan anak dipaksa untuk bekerja keras mencari uang. Jangan sampai ada eksploitasi terhadap anak-anak," tukasnya. (hib/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Pendaki Gunung Marapi Hilang
Redaktur : Tim Redaksi