Waspadai Serangan Fajar, Pendukung Prabowo Gelar Sahur Bersama

Selasa, 08 Juli 2014 – 17:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pendukung calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa punya cara sendiri menangkal dugaan kecurangan yang terjadi Pilpres pada Rabu 9 Juli 2014. Bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan Piala Dunia 2014, Prabowo-Hatta Rajasa Demi Jabar Bersatu (Praja Dejatu) menggelar sahur bersama dan nonton bareng, Selasa (8/7) malam.

"Sahur nobar ini kami gelar dengan satu tekad kebersamaan persaudaraan sekaligus kewaspadaan adanya serangan fajar, kami ingin cegah politik uang, Pilpres harus berlangsung tanpa dikotori politik jual beli suara," ujar Panglima Relawan Praja Dejatu, Selasa (8/7).

BACA JUGA: Jokowi-JK Menang, Prabowo-Hatta Unggul di Sumatera, DKI, Jabar

Pria yang terpilih sebagai Anggota DPR Partai Demokrat ini akan menggelar sahur nobar di sepuluh lokasi di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat, antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Ciamis, Majalengka, Sumedang dan Kota Bogor.

Lanjut, Dede yang juga mantan wakil gubernur Jawa Barat menjelaskan bahwa pagelaran sahur diselenggarakannya untuk memperkuat barisan pendukung Prabowo-Hatta yang berada di bawah komandonya, juga dimaksudkan untuk memburu tim siluman yang belum lama ini diketahui menebar sembako di tengah malam.

BACA JUGA: KPU Yakin Peristiwa Hong Kong tak Terjadi di Dalam Negeri

Berdasarkan informasi yang didapatnya, tim siluman tersebut mengarahkan masyarakat memilih capres tertentu dengan iming-iming paket sembako gratis. "Kami akan kejar tim siluman itu, karena menebar sembako jelang pencoblosan adalah pelanggaran pidana pemilu, kami bersatu akan bantu Panwaslu untuk menangkap tim siluman itu," tegasnya.

Dede juga meyakini, pilpres akan berlangsung aman dan tetap menjaga kerukunan. Adanya kabar burung yang menyebutkan akan terjadi kerusuhan jika salah satu capres kalah, menurutnya hanya teror yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA: Ini Aset Teuku Bagus yang Diperintahkan Dibuka Blokirnya

Isu itu dihembuskan oleh pihak yang tidak siap menerima kenyataan kekalahan. "Ini bulan suci Ramadan, Insya Allah tidak akan ada kerusuhan akibat pilpres, teror-teror kabar burung jangan diyakini kebenarannya, mari jaga bersama kerukunan jangan terprovokasi isu yang mengataka kalau tidak menang maka perang, karena ini membahayakan persatuan bangsa," imbaunya. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diminta Klarifikasi Intervensi Aparat di Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler