jpnn.com - JAKARTA - Pengamat intelijen Wawan Purwanto mengatakan, pola operasional teroris umumnya bersifat pengulangan terhadap daerah-daerah yang pernah mereka serang atau tempati.
"Di mana saja aksi teroris di dunia, umumnya lebih banyak menggunakan teori recycle of story. Mereka akan beraksi kembali di daerah-daerah yang pernah diserang," kata Wawan, di Jakarta, Kamis (14/1).
BACA JUGA: Kejaksaan Agung Bakal Panggil Pengurus Gafatar
Hal itu dilakukan karena kelompok teroris sudah memiliki data sangat detail tentang daerah tersebut. "Mapping area yang sangat valid. Sementara publik logika menyatakan tak mungkin teroris kembali ke daerah yang pernah mereka serang," ungkap Wawan.
Wawan mencontohkan, pertama kali aksi teror itu terjadi di Jakarta. Setelah itu, pindah ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Palembang, Medan, Aceh dan Poso, NTB dan kembali ke Jakarta lagi.
BACA JUGA: Ketua Komisi I : Tampak Sekali Pelakunya Terlatih
"Oleh karena itu kita tidak boleh lengah, sebab mereka mencari celah. Pada akhir tahun 2015 tercatat ada sekitar 46 calon pengantin. Katakan dalam peristiwa Sarinah ini dilumpuhkan lima. Berarti ada 41 calon pengantin lagi yang siap menjalankan tugasnya," imbuh Wawan. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Luhut: 5 Teroris Meninggal, Masih Ada Pelaku Lain
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi: Polisi Terpental, Ada Yang Ditembak Jarak Dekat
Redaktur : Tim Redaksi