Wayan Koster Disebut Terima Rp 5 Miliar dan Jutaan Dolar AS

Kamis, 06 September 2012 – 18:18 WIB
Angelina Sondakh pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/9). Foto : Arundono W/JPNN
JAKARTA - Nama anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Koster tercantum dalam surat dakwaan atas Angelina Sondakh yang terjerat kasus suap pembahasan anggaran Kemenpora dan Kemendinas. Koster ikut menerima uang dari Permai Grup milik M Nazaruddin sebesar Rp 5 miliar plus jutaan dolar AS.

Menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, uang ke Koster itu merupakan fee untuk anggaran yang dikoordinasikan Angelina dan Koster, selaku Koordinator dan Wakil Koordinator Komisi X DPR di Badan Anggaran (banggar) DPR. Selaku anggota Komisi X DPR, Angie -sapaan Angelina- dan Koster memiliki kewenangan mengurus anggaran untuk Kemendiknas dan Kemenpora.

"Terdakwa yang menjabat Ketua Koordinator Pokja anggaran Komisi X dan Wayan Koster yang  selaku wakil koordinator Pokja komisi X meminta uang sebesar Rp 5 milar untuk pengurusan anggaran Wisma Atlet kemenpora," kata Jaksa Penuntut Umum, Agus Salim saat membacakan surat dakwaan atas Angelina di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/9).

Dalam surat dakwaan juga diuraikan tentang kode-kode untuk menyamarkan uang maupun nama. Misalnya, dollar AS disamarkan dengan "apel washington". Sedangkan Koster disamarkan dengan sebutan "Bali".

Sebelum penyerahan uang, anak buah Nazaruddin di Permai Grup, Mindo Rosalina Manulang, mengubungi Angie melalui pesan BlackBerry pada tanggal 5 Mei 2010. Uang Rp 5 miliar diserahkan dalam dua tahap, yakni pada pagi hari Rp 2 miliar dan pada siang harinya Rp 3 miliar.

Uang dibawa staf keuangan Permai Grup, Lutfi Ardiansyah ke ruangan kerja Wayan Koster di ruang 613 di DPR RI. "Di ruangan tersebut Lutfi menyerahkan paket berisi uang ke Budi Supriatna yang merupakan asisten Wayan Koster," sebut JPU.

Selain dalam bentuk rupiah, Koster juga disebut dalam surat dakwaan menerima uang dalam bentuk dolar Amerika Serikat (USD).  Dalam salah satu trakrip pembicaraan via BBM antara Angie dan Rosa, terungkap agar uang fee ke Koster didahulukan pembayarannya. "Kasih aja dulu ke bali, krn banyak yg mau dia selesaikan," tulis Angie dalam pesannya ke Rosa.

Hingga akhirnya pada 2 September 2010, Permai Grup mengeluarkan USD 150 ribu. Uang diserahkan oleh staf marketing Permai Grup, Bayu Wijokongko ke Wayan Koster di Hotel Century Atlet Senayan.

Selanjutnya pada 14 Oktober 2010, Permai Grup kembali mengeluarkan USD 500 ribu untuk Koster. Lagi-lagi uang itu untuk Koster meski Angielina yang memintanya.

"Yg saya kasih untuk bali dulu ya bu. Punya ibu belakangan tapi pasti. Saya sedang kumpulin apel washintonnya," tulis Rosa dalam pesan BlackBerry ke Angie sehari sebelum penyerahan uang.

Kemudian pada 10 Oktober 2010, Permai Grup kembali mengeluarkan USD 400 ribu yang diserahkan staf keuangan Permai Grup, Dewi Utari ke staf Koster. Penyerahan dilakukan di ruangan kerja Koster.

Sedangkan pada 26 Oktober 2010, Permai Grup mengeluarkan USD 500 ribu untuk menggiring anggaran proyek di Kemendiknas. Lagi-lagi uang itu dibawa ke ruangan kerja Wayan Koster sebagaimana permintaan Angie.

Terakhir adalah uang USD 500 ribu yang dikeluarkan Permai Grup pada 3 November 2010. Uang untuk mengarahkan anggaran Kemendiknas itu juga diserahkan ke ruangan Koster. "Yang kemarin sudah," tulis Angie dalam pesan ke Rosa setelah uang USD 500 ribu untuk pengurusan anggaran di Kemendiknas diterima.(fat/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Danai Aksi Teror, Bayu Cs Bidik Toko Emas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler