SURABAYA - Jawa Pos Cycling Audax East Java 2013 telah siap digelar. Event bersepeda jarak jauh dalam rangka memperingati HUT ke-64 Jawa Pos dan HUT ke-67 Bhayangkara itu bakal dilaksanakan pada 30 Juni mendatang. Para calon peserta sudah bisa mendaftarkan diri mulai 1 Mei mendatang.
Manager Event Jawa Pos Rensi Dewi Bulan mengatakan, segala informasi tentang penyelenggaraan Audax East Java sudah bisa diakses di www.audaxeastjava.com. Calon peserta bisa mengetahui jadwal pelaksanaan event, regulasi, rute, prosedur registrasi, biaya, hingga fasilitas yang akan didapatkan. "Website kami memang sudah bisa diakses, namun pendaftaran baru dibuka pada 1 Mei," katanya.
Para calon peserta bisa memilih dua jalur pendaftaran. Pertama melalui empat registration spot yang sudah disiapkan. Yakni, Graha Pena lantai 5 di Jalan Ahmad Yani 88 Surabaya, Mechanix di Jalan Kalikepiting 157A Surabaya, Velomix Bike Shop di Surabaya Town Square Street Level 10, dan Rukun Makmur Bike Shop di Jalan Kertajaya 185 A Surabaya. Sedangkan jalur pendaftaran kedua bisa dilakukan secara online melalui website www.audaxeastjava.com.
Rensi menjelaskan, Audax East Java bakal menempuh jarak sepanjang 232 kilometer dalam sehari. Para peserta akan mengawali rute dari Surabaya menuju Pandaan (Kabupaten Pasuruan), kemudian dilanjutkan ke Malang, Batu, Kandangan (Kabupaten Kediri), Mojokerto, dan kembali ke Surabaya.
Mengacu hasil simulasi terakhir yang melibatkan Surabaya Road Bike Community (SRBC) dan sejumlah komunitas sepeda di Jatim, seluruh rute bisa diselesaikan dalam waktu 12 jam. Start dimulai pukul 06.00 dan finis hingga 18.00. "Itu adalah total waktu bersepeda ditambah istirahat di tiap pemberhentian," katanya.
Sepanjang rute Audax East Java memang ada 5 pemberhentian. Setelah start di kantor Polda Jatim, peserta akan masuk stop pertama di Masjid Cheng Hoo Pandaan. Stop kedua berada di Universitas Brawijaya Malang, stop ketiga di Balai Kota Batu, stop keempat di Kantor Kecamatan Kandangan, dan stop kelima di Kantor Bupati Mojokerto. Titik finis berada di Graha Pena Surabaya.
Di masing-masing stop, peserta bisa beristirahat selama 20 hingga 30 menit, bergantung jadwal yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara. Kecuali pada saat berada di pemberhentian ketiga yang menempati Balai Kota Batu, peserta bisa beristirahat selama satu jam sambil makan siang.
Rute East Java Audax juga cukup menantang untuk ditaklukkan. Dari start menuju stop pertama, para peserta bisa melakukan "pemanasan" di rute flat antara Surabaya sampai kawasan Gempol. Setelah itu, rute menanjak lumayan panjang harus ditaklukkan hingga pemberhentian pertama di Masjid Cheng Hoo. Gradien alias kemiringan tanjakan maksimal di rute itu mencapai 6,5 persen.
Rute menuju pemberhentian kedua juga masih bisa dinikmati para peserta. Jalanan sepanjang 42,5 km dari Pandaan menuju Universitas Brawijaya Malang itu memiliki kontur yang bervariasi. Tanjakan maksimal mencapai 5,7 persen.
Tantangan terberat bakal dihadapi peserta pada saat menuju pemberhentian ketiga. Meski jarak pit stop kedua dan ketiga hanya 15,2 km, tanjakan maksimalnya mencapai 14,5 persen. Para peserta memulai start di universitas Brawijaya yang memiliki altitude 510 meter menuju Kota Batu dengan ketinggian 923 meter. "Di rute inilah kekuatan para peserta diuji sebelum makan siang," katanya.
Sebagian rute menuju pemberhentian keempat di Kandangan juga terbilang lumayan menantang. Para peserta harus melintasi kawasan Pujon yang memiliki gradien maksimal 6,2 persen. Selanjutnya, rute cenderung menurun hingga pemberhentian ke lima dan titik finis.
Rensi mengingatkan bahwa Audax East Java bukan perlombaan balap sepeda. Peserta akan bersepeda bersama-sama sejak start sampai finis dengan kecepatan yang terkontrol. Para peserta juga diminta mematuhi segala regulasi yang telah ditetapkan, termasuk kecepatan minimum, agar waktu tempuh bersama bisa terjaga. "Istilahnya start together, ride together, and finish together," katanya. (ady)
Manager Event Jawa Pos Rensi Dewi Bulan mengatakan, segala informasi tentang penyelenggaraan Audax East Java sudah bisa diakses di www.audaxeastjava.com. Calon peserta bisa mengetahui jadwal pelaksanaan event, regulasi, rute, prosedur registrasi, biaya, hingga fasilitas yang akan didapatkan. "Website kami memang sudah bisa diakses, namun pendaftaran baru dibuka pada 1 Mei," katanya.
Para calon peserta bisa memilih dua jalur pendaftaran. Pertama melalui empat registration spot yang sudah disiapkan. Yakni, Graha Pena lantai 5 di Jalan Ahmad Yani 88 Surabaya, Mechanix di Jalan Kalikepiting 157A Surabaya, Velomix Bike Shop di Surabaya Town Square Street Level 10, dan Rukun Makmur Bike Shop di Jalan Kertajaya 185 A Surabaya. Sedangkan jalur pendaftaran kedua bisa dilakukan secara online melalui website www.audaxeastjava.com.
Rensi menjelaskan, Audax East Java bakal menempuh jarak sepanjang 232 kilometer dalam sehari. Para peserta akan mengawali rute dari Surabaya menuju Pandaan (Kabupaten Pasuruan), kemudian dilanjutkan ke Malang, Batu, Kandangan (Kabupaten Kediri), Mojokerto, dan kembali ke Surabaya.
Mengacu hasil simulasi terakhir yang melibatkan Surabaya Road Bike Community (SRBC) dan sejumlah komunitas sepeda di Jatim, seluruh rute bisa diselesaikan dalam waktu 12 jam. Start dimulai pukul 06.00 dan finis hingga 18.00. "Itu adalah total waktu bersepeda ditambah istirahat di tiap pemberhentian," katanya.
Sepanjang rute Audax East Java memang ada 5 pemberhentian. Setelah start di kantor Polda Jatim, peserta akan masuk stop pertama di Masjid Cheng Hoo Pandaan. Stop kedua berada di Universitas Brawijaya Malang, stop ketiga di Balai Kota Batu, stop keempat di Kantor Kecamatan Kandangan, dan stop kelima di Kantor Bupati Mojokerto. Titik finis berada di Graha Pena Surabaya.
Di masing-masing stop, peserta bisa beristirahat selama 20 hingga 30 menit, bergantung jadwal yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara. Kecuali pada saat berada di pemberhentian ketiga yang menempati Balai Kota Batu, peserta bisa beristirahat selama satu jam sambil makan siang.
Rute East Java Audax juga cukup menantang untuk ditaklukkan. Dari start menuju stop pertama, para peserta bisa melakukan "pemanasan" di rute flat antara Surabaya sampai kawasan Gempol. Setelah itu, rute menanjak lumayan panjang harus ditaklukkan hingga pemberhentian pertama di Masjid Cheng Hoo. Gradien alias kemiringan tanjakan maksimal di rute itu mencapai 6,5 persen.
Rute menuju pemberhentian kedua juga masih bisa dinikmati para peserta. Jalanan sepanjang 42,5 km dari Pandaan menuju Universitas Brawijaya Malang itu memiliki kontur yang bervariasi. Tanjakan maksimal mencapai 5,7 persen.
Tantangan terberat bakal dihadapi peserta pada saat menuju pemberhentian ketiga. Meski jarak pit stop kedua dan ketiga hanya 15,2 km, tanjakan maksimalnya mencapai 14,5 persen. Para peserta memulai start di universitas Brawijaya yang memiliki altitude 510 meter menuju Kota Batu dengan ketinggian 923 meter. "Di rute inilah kekuatan para peserta diuji sebelum makan siang," katanya.
Sebagian rute menuju pemberhentian keempat di Kandangan juga terbilang lumayan menantang. Para peserta harus melintasi kawasan Pujon yang memiliki gradien maksimal 6,2 persen. Selanjutnya, rute cenderung menurun hingga pemberhentian ke lima dan titik finis.
Rensi mengingatkan bahwa Audax East Java bukan perlombaan balap sepeda. Peserta akan bersepeda bersama-sama sejak start sampai finis dengan kecepatan yang terkontrol. Para peserta juga diminta mematuhi segala regulasi yang telah ditetapkan, termasuk kecepatan minimum, agar waktu tempuh bersama bisa terjaga. "Istilahnya start together, ride together, and finish together," katanya. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Melejit Ke Puncak Klasemen
Redaktur : Tim Redaksi