jpnn.com, JAKARTA - Mantan juru taktik Arsenal Arsene Wenger mengusulkan agar UEFA Nations League atau Liga Negara UEFA dihilangkan saja dan diganti dengan menggelar Piala Dunia serta Piala Eropa (EURO) setiap dua tahun sekali.
Hal itu untuk beradaptasi dengan dunia modern.
BACA JUGA: Argentina dan Uruguay Menang di Laga Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022
Piala Dunia dan Piala Eropa diadakan setiap empat tahun sekali, dengan Piala Dunia akan digelar pada 2022 sedangkan Piala Eropa dilaksanakan musim panas tahun depan setelah ditunda tahun ini akibat virus corona.
Sementara itu, Nations League digelar oleh UEFA demi memberikan pertandingan kompetitif di antara dua kompetisi tersebut, dengan tim-tim peserta saat ini berkompetisi di edisi kedua turnamen itu.
BACA JUGA: Jerman Akhirnya Menang di Liga Negara UEFA
Portugal memenangi edisi perdana UEFA Nations League, mengalahkan Belanda 1-0 di final pada Juni 2019.
Namun, Wenger mengatakan bahwa rata-rata para penggemar sepak bola tidak peduli atau tidak memahami Nations League.
BACA JUGA: Pria Terkaya Afrika Pengin Membeli Arsenal dan Memecat Wenger
Pria asal Prancis tersebut saat ini menjabat sebagai Ketua Pengembangan Sepak Bola Global FIFA sejak 2019.
Sebaliknya, Wenger menyarankan agar Piala Eropa dan Piala Dunia bisa diadakan setiap dua tahun sekali, bukan setiap empat tahun agar para suporter lebih menantikan pertandingan tingkat internasional.
"Nations League perlu disingkirkan dan menemukan kompetisi yang lebih jelas untuk dipahami semua orang," katanya kepada Bild yang dikutip Goal pada Selasa.
"Bila Anda bertanya kepada orang-orang di jalan apa itu Nations League, Anda tidak akan menemukan banyak orang yang dapat menjelaskannya. Buat kompetisi sesedikit mungkin. Satu Piala Dunia dan satu Piala Eropa setiap tahun mungkin lebih sesuai untuk dunia modern," imbuhnya.
Menurut Wenger, semua pertandingan kualifikasi akan dimainkan hanya dalam satu bulan, sehingga mempermudah proses penjualan hak kepada penyiar dan sponsor.
Wenger mengatakan bahwa FIFA telah membahas gagasan tersebut, dan ia menolak anggapan bahwa mengadakan turnamen besar lebih sering akan membuat kompetisi tersebut kehilangan daya tarik.
"Lagi pula, orang-orang terus menonton Liga Champions setiap tahun. Secara pribadi, saya pikir ini akan menjadi sebuah kemajuan yang bagus," pungkasnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek