RIYADH - Pemerintah Arab Saudi akan memblokir WhatsApp bila dalam sepekan ke depan, layanan instant messaging multi platform itu tak bisa memenuhi persyaratan komunikasi di negara tersebut. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi WhatsApps adalah harus membangun server sendiri. Nasib pengguna WhatsApp terancam seperti Viber yang sudah diblokir sejak pekan lalu.
Kementerian Komunikasi dan Informasi Arab Saudi (CITC) berpendapat, jika ada server lokal memungkinkan bagi mereka untuk memantau aktivitas pengguna. Namun hal ini hingga kini tak kunjung dilaksanakan oleh operator berbasis di Sanca Clara, California, Amerika Serikat tersebut.
"Kamis sudah berkomunikasi dengan WhatsApp dan platform komunikasi sejenis lain, namun sampai sekarang belum direspons," kata Abdullah Al-Darrab, pejabat CITC yang dikutip CNET, Senin (17/6). Permintaan pembangunan server lokal, lanjut Abdullah Al-Darrab sudah diajukan sejak Maret 2013.
Tak hanya WhatsApp atau Viber, CITC juga meminta produsen BlackBerry, Skype serta layanan chatting, panggilan berbasis internet lain untuk mematuhi aturan itu. BlackBerry Messenger (BBM) bahkan dilaporkan sempat diblokir sementara karena tak mematuhi aturan.
CITC beralasan, teknologi enkripsi data jaringan BBM menyulitkan mereka memantau komunikasi pengguna yang pada akhirnya dapat mengancam keamanan negara. CNET menyebut WhatsApp belum berkomentar terkait rencana pemerintah Arab Saudi ini.
Kasus seperti ini sempat terjadi di Indonesia sekitar dua tahun lalu, saat Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) mengancam melakukan pemblokiran jika Research In Motion (RIM) selaku produsen BlackBerry tak membangun data center atau server lokal. BBM tetap bisa dijalankan, ancaman itupun sampai kini tak jelas. (pra/jpnn)
Kementerian Komunikasi dan Informasi Arab Saudi (CITC) berpendapat, jika ada server lokal memungkinkan bagi mereka untuk memantau aktivitas pengguna. Namun hal ini hingga kini tak kunjung dilaksanakan oleh operator berbasis di Sanca Clara, California, Amerika Serikat tersebut.
"Kamis sudah berkomunikasi dengan WhatsApp dan platform komunikasi sejenis lain, namun sampai sekarang belum direspons," kata Abdullah Al-Darrab, pejabat CITC yang dikutip CNET, Senin (17/6). Permintaan pembangunan server lokal, lanjut Abdullah Al-Darrab sudah diajukan sejak Maret 2013.
Tak hanya WhatsApp atau Viber, CITC juga meminta produsen BlackBerry, Skype serta layanan chatting, panggilan berbasis internet lain untuk mematuhi aturan itu. BlackBerry Messenger (BBM) bahkan dilaporkan sempat diblokir sementara karena tak mematuhi aturan.
CITC beralasan, teknologi enkripsi data jaringan BBM menyulitkan mereka memantau komunikasi pengguna yang pada akhirnya dapat mengancam keamanan negara. CNET menyebut WhatsApp belum berkomentar terkait rencana pemerintah Arab Saudi ini.
Kasus seperti ini sempat terjadi di Indonesia sekitar dua tahun lalu, saat Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) mengancam melakukan pemblokiran jika Research In Motion (RIM) selaku produsen BlackBerry tak membangun data center atau server lokal. BBM tetap bisa dijalankan, ancaman itupun sampai kini tak jelas. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Facebook Izinkan Pajang Foto Mastektomi
Redaktur : Tim Redaksi