jpnn.com - MANTAN anggota panitia persiapan Qatar menjadi host Piala Dunia 2022, Phaedra Almajid, kini hidup tak tenang. Usai menjadi whistleblower (pengungkap, dari orang dalam), membeberkan korupsi FIFA dan Qatar, dia menerima banyak ancaman termasuk kepada anak-anaknya.
Almajid adalah satu dari 70 saksi yang berbicara, memberikan informasi, dokumen, data dan rekaman terkait petinggi FIFA yang mendapatkan aliran dana dari Qatar, agar menjadikan negara Timur Tengah itu sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
BACA JUGA: Didepak dari Timnas, Ini Tanggapan Ferdinand Sinaga
"Menjadi whistleblower harus saya bayar mahal dengan hidup saya. Kini saya harus selalu waspada demi keselamatan saya. Keamanan saya dan anak-anak saya kini dalam bahaya. Selama ini saya banyak mendapatkan ancaman, banyak juga yang diarahkan kepada anak saya, saya yakin ini datang dari pihak Qatar," ujar Almajid seperti dilansir dari Sky Sport News, Kamis (20/11).
Namun di tengah keresahannya, Almajid mendapatkan bantuan tak terduga dari Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI). Ia didatangi tiga agen FBI tersebut di rumahnya yang langsung menawarkan perlindungan.
BACA JUGA: Arsenal Rekrut Petr Cech dari Chelsea
"Saya berada di rumah menonton TV dan kemudian ada tiga agen FBI di depan pintu saya dan mengatakan mereka ingin berbicara dengan saya, saya membiarkan mereka masuk dan mereka mengatakan kepada saya, 'Kami di sini karena kami tahu Anda memiliki ancaman yang diterima dan kita tahu keamanan dan bahwa anak-anak Anda telah terancam, jadi kami ingin berada di sini untuk melihat apa yang bisa kita lakukan untuk membantu Anda," kata Almajid.
Al-Majid menambahkan, dia tidak menyesal sudah menjadi whistleblower kasus Qatar. "Ini risiko saya pribadi. Saya tahu ini akan menjadi beban buat saya. Sekarang yang terpenting adalah keamanan anak-anak saya," tandasnya. (adk/jpnn)
BACA JUGA: MU Siapkan Rp 611 M buat Datangkan Hummels
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pemain yang Dibidik Persib buat Musim Depan
Redaktur : Tim Redaksi