jpnn.com, WINA - Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa dunia perlu mencegah nasionalisme vaksin guna menjamin kesetaraan akses dan alokasi vaksin COVID-19 yang adil.
Berbicara dalam konferensi pers virtual dari Jenewa pada Selasa (18/8), kepala WHO itu mengatakan bahwa setelah mengidentifikasi vaksin yang manjur, tim penasihat strategis WHO akan memberi rekomendasi penggunaan vaksin secara tepat dan adil.
BACA JUGA: Bio Farma Terima 50 Juta Dosis Konsentrat Vaksin COVID-19 dari Sinovac
Kepada awak media, sang dirjen mengatakan bahwa alokasi vaksin diusulkan agar digulirkan dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, dosis akan dialokasikan secara proporsional dan bersamaan ke semua negara yang berpartisipasi dalam rencana pengembangan vaksin yang dipimpin WHO guna mengurangi risiko keseluruhan.
BACA JUGA: PM Australia Janji Salurkan Vaksin COVID ke Negara Tetangga, Indonesia Kebagian?
Pada tahap kedua, lanjutnya, pertimbangan akan diberikan untuk negara-negara berkaitan dengan ancaman dan kerentanan yang dialaminya.
"Untuk sebagian besar negara, alokasi tahap satu yang ditingkatkan hingga 20 persen populasi akan mencakup sebagian besar kelompok berisiko," katanya.
BACA JUGA: Banggar DPR: Vaksin untuk Cegah Covid-19 Hasil Kerja Sama TNI, BIN dan Unair Harus Didukung
Kepala WHO itu menekankan bahwa hanya ketika orang yang memiliki risiko tertinggi terkena virus tersebut di mana saja dan pada saat yang sama telah dilindungi, barulah dunia dapat menstabilkan sistem kesehatan dan membangun kembali perekonomian global.
"Layaknya orkestra, kita perlu semua instrumen dimainkan secara harmonis untuk menciptakan musik yang disukai semua orang," katanya. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil