WHO Keluarkan Peringatan, Varian Baru COVID-19 ini Lebih Cepat Menular

Sabtu, 27 November 2021 – 12:01 WIB
Ilustrasi - Waspada COVID-19 varian baru Omicron. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan.

WHO menyebut varian B11529 yang muncul di Afrika Selatan sebagai SARS-CoV-2, merupakan varian yang harus diwaspadai.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Kedaluarsa

Varian itu kemungkinan lebih cepat menular dibanding varian lainnya.

Bukti awal menunjukkan adanya peningkatan risiko infeksi berulang dan perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19.

BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 Delta Plus Muncul di Malaysia, Begini Reaksi Menkes Budi

Demikian pernyataan resmi WHO usai rapat tertutup ahli independen yang meninjau data tersebut.

Infeksi di Afrika Selatan melonjak drastis dalam beberapa pekan terakhir, bersamaan dengan temuan varian yang kini dinamai sebagai Omicron.

BACA JUGA: Pentolan KKB Ditangkap, Terlibat Serangkaian Aksi Penembakan

"Varian ini mempunyai mutasi yang banyak, bebeberapa di antaranya mengkhawatirkan."

"Bukti awal memperlihatkan bahwa varian ini memiliki risiko infeksi berulang yang tinggi, jika dibanding dengan (varian yang diwaspadai) lainnya", demikian pernyataan WHO.

Omicron merupakan varian COVID-19 kelima yang menyandang nama.

Varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat dibanding lonjakan infeksi sebelumnya.

Menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan dalam menyebarkan virus.

Menurut WHO, tes PCR saat ini masih dapat mendeteksi varian tersebut.

WHO sebelumnya memperingatkan negara-negara untuk tidak terburu-buru menerapkan pembatasan perjalanan sehubungan dengan temuan varian baru tersebut.

WHO meminta untuk mengambil pendekatan berbasis risiko dan sains.

Sejumlah negara langsung mewaspadai temuan varian B11529 di Afsel.

Uni Eropa dan Inggris termasuk negara yang memperketat perbatasan saat para ilmuan sedang mencari tahu apakah mutasi tersebut resisten terhadap vaksin.

"Pada titik ini, pembatasan perjalanan harus dilakukan hati-hati," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier pada konferensi pers PBB di Jenewa.

"WHO mengimbau agar negara-negara tetap menerapkan pendekatan berbasis risiko dan sains ketika menerapkan langkah-langkah pembatasan perjalanan."

Diperlukan waktu berminggu-minggu untuk menentukan seberapa cepat penularannya dan bagaimana varian itu akan memengaruhi pengobatan dan vaksin COVID-19.

Sejauh ini telah tercatat 100 urutan varian B11529.

"Masyarakat harus tetap menggunakan masker apabila memungkinkan, menghindari kerumunan, tetap menjaga ventilasi udara dan kebersihan tangan," kata Lindmeier.

Direktur kedaruratan WHO Mike Ryan mengapresiasi lembaga kesehatan Afrika Selatan karena menangkap sinyal varian baru tersebut.(Antara/Reuters/JPNN)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler