jpnn.com, JAKARTA - Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Nicksky Gumede-Moeletsi mengatakan subvarian BA.2 Omicron sulit diidentifikasi.
Saat ini, subvarian BA.2 Omicron telah ditemukan di lima negara Afrika dan menjadi dominan di Denmark.
BACA JUGA: Waspada! Subvarian Omicron BA.2 Muncul
"BA.2 telah dilaporkan di Botswana, Kenya, Malawi, Senegal, dan Afrika Selatan," kata Nicksy, dikutip dari Reuters, Jumat (4/2).
Dia mengatakan subvarian ini sulit diidentifikasi melalui pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF).
BACA JUGA: WHO: Kasus COVID 10 Minggu Terakhir Lebih Banyak Dibanding Jumlah Sepanjang Tahun 2020
Diketahui, SGTF merupakan metode pemeriksaan PCR yang bisa membedakan varian Omicron dengan varian lainnya.
Nicksy menjelaskan subvarian BA.1 Omicron lebih mudah dilacak karena hanya kehilangan satu dari tiga gen target yang digunankan dalam tes PCR.
Kemudian, BA.2 kerap disebut sebagai subvarian 'siluman' karena tidak memiliki gen target yang hilang.
Dengan begitu, WHO memantau subvarian BA.2 dengan melacak jumlah genom virus lalu dikirim ke Gisaid. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih