Widawati Tak Kuasa Menahan Tangis Mengenang Tragedi Kanjuruhan

Selasa, 04 Oktober 2022 – 14:25 WIB
Karangan bunga dari berbagai kelompok berderet di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). ANTARA/Fiqih Arfani

jpnn.com, MALANG - Tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam (1/10) mengundang simpati dari berbagai kalangan.

Ratusan karangan bunga ucapan dukacita berderet di area Stadion Kanjuruhan.

BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak, Polisi Temukan Fakta Mengerikan

Ratusan karangan bunga datang dari berbagai elemen, baik organisasi massa, kepemudaan, komunitas, pejabat, hingga kelompok suporter dari berbagai daerah.

"Papan karangan bunga sudah datang sejak kemarin," ucap salah seorang warga sekitar, Saiful ditemui di area stadion, Selasa.

BACA JUGA: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Malam Ini Kapolri Mengambil Satu Keputusan

Tepat di samping patung kepala singa depan area VIP stadion juga terpasang papan karangan bunga berukuran raksasa dari salah satu perusahaan merek rokok.

Suasana di kawasan stadion pada hari ketiga setelah peristiwa, ratusan orang datang untuk melihat dari dekat, termasuk berdiri mendoakan para korban meninggal.

BACA JUGA: 2 WN China Petinggi Perusahaan Batu Bara Dibantai Pakai Parang

Salah seorang warga, Widawati, yang berdiri tepat di depan patung kepala singa tak kuasa menahan tangisnya melihat atribut-atribut Arema bertaburan bunga.

"Tetangga saya jadi korban. Dia masih SMA, kalau main sehari-hari bersama anak saya. Saya kaget saat tahu melihat namanya terdata sebagai salah satu korban," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan data terkonfirmasi terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya sebanyak 125 orang.

Kericuhan terjadi usai pertandingan pada Sabtu (1/10) malam yang hasil akhirnya 2-3 untuk tim tamu.

Kekalahan Arema FC menyebabkan sejumlah suporter tuan rumah turun dan masuk ke area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar, dan sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain.

Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Alasan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Gugat Cerai Dedi Mulyadi? Ini


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler