JAKARTA - Indonesia ternyata memiliki potensi aspal terbaik di dunia yang terletak di Lawele, Buton, Sulawesi. Perusahaan konstruksi pelat merah Wijaya Karya (Wika) akan menggarap aspal yang disebut-sebut hanya ada di Amerika Serikat (AS), Kanada dan Indonesia itu.
Tak tanggung-tanggung, Sekretaris Perusahaan, Natal Argawan menyebut kualitas aspal ini sangat bagus seperti kualitas aspal landasan pacu pesawat dan aspal jalan balapan Formula 1 (F1).
"Bahkan yang ada di Indonesia aspalnya sudah naik dari perut bumi. Sudah diatas, tidak perlu mengebor lagi. Aspal itu naik dari permukaan bumi dan terperangkap di bebatuan," ujar Natal di Jakarta, Senin (7/1).
Aspal ini adalah aspal konsesi Sarana Karya. Jika akuisisi Sarana Karya berjalan lancar, maka pengembangan dan pengolahan aspal ini akan dikelola Wika. Namun mereka belum bisa memastikan anak usaha mana nantinya akan menjalankan ini. "Ini sekarang masih di Wika induk usaha, kita belum tentukan mana yang akan mengelola," jelasnya.
Selain itu, kata Natal perseroan juga telah menyediakan dana sebesar Rp 250 miliar guna membangun pabrik di daerah Buto tersebut. Pabrik ini nantinya akan memproduksi 50.000 matrick ton aspal per tahunnya.
"Sudah kita beli. Kita sedang matangkan desain pabrik 2013 ini ground breaking. Produksi aspal 2015," ucapnya.
Nantinya aspal ini akan digunakan untuk membangun jalan dalam negeri melalui Kementerian PU. "Kita jual ini ke nasional ke PU. Di PU kan ada standar aspal nasional. Kita didorong kementerian PU memproduk aspal nasional memperkuat bidang bina marga," tutupnya. (chi/jpnn)
Tak tanggung-tanggung, Sekretaris Perusahaan, Natal Argawan menyebut kualitas aspal ini sangat bagus seperti kualitas aspal landasan pacu pesawat dan aspal jalan balapan Formula 1 (F1).
"Bahkan yang ada di Indonesia aspalnya sudah naik dari perut bumi. Sudah diatas, tidak perlu mengebor lagi. Aspal itu naik dari permukaan bumi dan terperangkap di bebatuan," ujar Natal di Jakarta, Senin (7/1).
Aspal ini adalah aspal konsesi Sarana Karya. Jika akuisisi Sarana Karya berjalan lancar, maka pengembangan dan pengolahan aspal ini akan dikelola Wika. Namun mereka belum bisa memastikan anak usaha mana nantinya akan menjalankan ini. "Ini sekarang masih di Wika induk usaha, kita belum tentukan mana yang akan mengelola," jelasnya.
Selain itu, kata Natal perseroan juga telah menyediakan dana sebesar Rp 250 miliar guna membangun pabrik di daerah Buto tersebut. Pabrik ini nantinya akan memproduksi 50.000 matrick ton aspal per tahunnya.
"Sudah kita beli. Kita sedang matangkan desain pabrik 2013 ini ground breaking. Produksi aspal 2015," ucapnya.
Nantinya aspal ini akan digunakan untuk membangun jalan dalam negeri melalui Kementerian PU. "Kita jual ini ke nasional ke PU. Di PU kan ada standar aspal nasional. Kita didorong kementerian PU memproduk aspal nasional memperkuat bidang bina marga," tutupnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Klaim Realisasi APBNP 2012 Baik
Redaktur : Tim Redaksi