WikiLeaks Bocorkan Jutaan Kawat Diplomatik AS Lagi

Selasa, 09 April 2013 – 00:22 WIB
SYDNEY - WikiLeaks kembali membocorkan 1,7 juta dokumen kawat diplomatik Amerika Serikat (AS) selama periode 1973-1976, termasuk dokumen rahasia selama Menlu AS Henry Kissinger menjabat. Berbagai dokumen yang dirilis Senin (8/4) itu  juga dikenal sebagai "Public Library of US Diplomacy" or "Plus D", termasuk dokumen-dokumen rahasia yang diklasifikasikan sebagai sejarah diplomatik AS.

Catatan baru yang berasal semasa tahun 1973-1976, termasuk mengenai komunikasi yang dikirimkan kepada Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry Kissinger yang dikenal sebagai "The Kissinger cables''. Sang pendiri WikiLeaks, Julian Assange,  sebelumnya telah memperingatkan tentang rilis ini.

Laporan terbaru ini mengungkapkan berbagai catatan termasuk komunikasi kabel, laporan intelijen dan korespondensi kongres. Seperti dilansir news.com,  Assange kini tengah berlindung di Kedutaan Ekuador di London. Assange mengatakan kepada asosiasi pers bahwa dokumen itu menyoroti "berbagai macam dan ruang lingkup" pengaruh AS di seluruh dunia.

Assange melarikan diri ke Kedutaan Ekuador pada bulan Juni setelah kalah di pengadilan Inggris saat menggugat ekstradisi ke Swedia. Ekuador memberinya suaka pada bulan Agustus, meski Inggris telah menolak untuk mengizinkannya tinggal di negara itu.

Keberadaan WikiLeaks sendiri telah menimbulkan kegemparan di seluruh dunia pada 2010 ketika merilis lebih dari 250 ribu dokumen AS.  Sebelum ini, situs pembocor kawat diplomatik itu juga membuat kehebohan dengan membocorkan informasi rahasia AS terkait rencana penggulingan Hugo Chavez dari kepemimpinannya di Venezuela. Kabel diplomatik tahun 2006 milik Departemen Luar Negeri AS memperlihatkan strategi pemerintahan mantan Presiden AS George Bush untuk menggoyang Chavez dengan mendanai pihak oposisi melawan pemerintah lewat program-program pro-demokrasi.

Kawat dokumen rahasia yang ditandatangani mantan Duta Besar AS untuk Venezuela, William Brownfield, berisi rancangan lima strategi, termasuk menyusup ke basis politik Chavez, memecah belah Chavismo, melindungi bisnis vital AS dan mengisolir Chavez dari dunia internasional.

Bagaimana dengan Indonesia? WikiLeaks sempat memublikasikan tiga buah dokumen dari 3.059 dokumen rahasia AS  terkait Indonesia. Yakni dokumen tersebut mengenai Timor-Timur, Pemilu 2004 dan pelatihan Kopassus.

Sementara itu, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry Kissinger sejak awal Maret lalu tengah dirawat di rumah sakit New York, setelah jatuh di rumahnya. Kissinger merupakan Menlu AS yang paling disegani, karena pandangan dan sikap politiknya menjadi seni tersendiri yang sangat mewarnai kebijakan luar negeri AS setelah masa jabatannya berakhir. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Tarik Pekerja Dari Zona Industri Bersama

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler