jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara menggelar rapat khusus membahas penanggulangan terorisme di Kantor Kementerian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jumat (23/12).
Rapat dipimpin langsung Menko Polhukam Wiranto, dihadiri Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius, dan Jaksa Agung M Prasetyo.
BACA JUGA: Pengacara Suami Inneke Menyesalkan KPK Langgar Kesepakatan
Menurut Wiranto, rapat khusus digelar dengan melibatkan sejumlah kementerian/lembaga, karena ada sebuah rencana besar yang perlu melibatkan sejumlah elemen. Mengingat bahaya terorisme kini telah menjadi ancaman internasional.
"Ada satu rencana yang harus melibatkan semua kementerian lembaga untuk melaksanakan kegiatan proses penanggulangan terorisme itu. Terorisme tidak hanya nasional, tapi sudah internasional. Terorisme itu aktornya sudah mencair ke masyarakat. Karena itu masyarakat pun diharapkan (terlibat,red) langsung untuk penanggulangan," ucap Wiranto.
BACA JUGA: Pulang dari Belanda Ditahan KPK, Suami Inneke Bilang Begini..
Menurut Wiranto, selama ini langkah optimal terus dilakukan BNPT maupun Detasemen Khusus 88 Antiteror, demi menekan aksi-aksi terorisme.
Namun tanpa peran nyata masyarakat, langkah tersebut tidak akan maksimal.
BACA JUGA: Mau Tahu Total Sumbangan Kampanye Rakyat untuk Ahok-Djarot, Cek di Sini
"Jadi masyarakat adalah andalan dari operasi ini untuk early warning sistem. Kalau ada seseorang yang mencurigakan di lingkungan kehidupan mereka, harus dilaporkan. Karena dari sanalah melihat aktivitas para pelaku teror ini di masyarakat," pungkas mantan Panglima ABRI ini.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Ahok di Ragunan, Ini Respons Kejagung
Redaktur : Tim Redaksi