jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara tentang pertemuan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di Istana, Jumat (8/4).
Awalnya, Rocky menjelaskan perlu dipahami jika mahasiswa merupakan kumpulan "otak" bukan "dengkul".
"Jadi, kita paham bahwa kalau ada mahasiswa yang terbujuk oleh kekuasaan, artinya dia tidak punya otak. Kan, tidak mungkin otak mahasiswa itu dikuasai oleh kekuasaan," kata Rocky Gerung dalam video berjudul Mahasiswa Bergerak! Istana Cari Kambing Hitam diunggah melalui kanalnya di YouTube Rocky Gerung Official yang dikutip JPNN.com, Minggu (10/4).
Rocky juga menyebutkan daya tahan bangsa Indonesia ialah kalangan anak muda, terutama para mahasiswa.
Dia menegaskan inspirasi perjuangan mahasiswa itu selalu datang dari sejarah bangsa ini, seperti tatkala kaum pelajar yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan membentuk Perhimpunan Pelajar di Belanda.
Terkait pertemuan Wiranto dengan BEM Nusantara, dia menjelaskan masyarakat Indonesia sudah mengetahui reputasi eks Menko Polhukam itu yang dianggap selalu bisa membuat isu tandingan.
Rocky menjelaskan Wiranto memang berhak melakukan hal itu lantaran dia merupakan bagian dari pemerintahan.
"Namun, yang mengejutkan adalah Pak Wiranto turun tangan. Nah, kalau dia turun tangan ada kecemasan yang luar biasa itu, dipanggil lagi jagoannya dan akhirnya datang," lanjutnya.
Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu menegaskan Wiranto seharusnya paham saat ini zaman telah berubah.
Rocky juga menyakini para perwakilan BEM Nusantara yang sempat bertemu dengan Wiranto akan berbalik arah saat aksi demo 11 April 2022.
"Dia (BEM Nusantara, red) pasti takut pada mak-mak yang menyuruh demo dengan temen-temannya di jalan daripada mengikuti konpers di istana," jelas pria kelahiran Manado, 20 Januari 1959 ini.
Dia menjelaskan jika ada mahasiswa yang ikut dalam konferensi pers di Istana Negara, semua orang pasti menganggap mereka pulang dengan amplop di tangan.
"Saya percaya bahwa BEM Nusantara di 24 jam ke depan akan berbalik arah, karena dia akan malu dianggap bawa amplop," pungkas Rocky.
Sebelumnya, BEM Nusantara dikabarkan bertemu dengan Wiranto menjelang demo 11 April 2022.
Seusai pertemuan itu BEM Nusantara menyebut tidak akan ikut demonstrasi menolak perpanjangan masa jabatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di depan istana.
Koordinator Pulau Jawa BEM Nusantara Ahmad Marzuki mengatakan pihaknya masih mematangkan kajian terhadap sejumlah isu.
"Kemarin kami sudah konsultasi, tetapi belum ada kesepakatan ikut," kata Marzuki susai pertemuan dengan Wiranto di Kantor Wantimpres, Jumat (8/4).(mcr8/jpnn)
BACA JUGA: Aksi Mahasiswa Diprediksi Bakal Makin Menggelora
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Kenny Kurnia Putra