"Hasil survei ini harus terus ditindaklanjuti dengan usaha-usaha yang cukup keras dari para kader Partai Hanura," kata Wiranto usai membuka Dialog Publik Kesatuan Buruh Hanura dengan tema "Stop Outsourcing dan Bayar Upah Layak" di DPP Partai Hanura, Jakarta, Rabu (17/10).
Wiranto berharap hasil survei LSN yang itu bisa benar-benar menjadi indikasi yang baik bagi Partai Hanura. "Untuk itu terus kita pertahankan, karena saat ini kan masyarakat sendiri sudah muak dengan korupsi-korupsi yang jelas-jelas merugikan rakyat indonesia," kata mantan Panglima TNI, itu.
Wiranto menegaskan, kader-kadernya di DPR yang terus menyuarakan kebenaran dan suara rakyat juga merupakan cerminan bahwa Hanura benar-benar menginginkan Indonesia menjadi bersih yang nanti hasilnya akan dirasakan oleh masyarakat. "Hasil survei yang dilakukan LSN, alhamdulilah Partai Hanura kemarin sudah sampai ke angka elektabilitas 5,6 persen, jauh lebih tinggi dari batas parliamentary threshold yang 3,5 persen," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan temuan LSN ternyata partai yang dipersepsikan publik paling "bersih" adalah Partai Hanura. Hanya 0,1 persen responden yang menilai Partai Hanura pernah terlibat kasus korupsi. Persepsi publik yang memandang Partai Hanura partai bersih itu berimplikasi terhadap elektabilitas partai tersebut.
Bahkan, jika pemilihan umum dilaksanakan hari ini sebanyak 5,6 persen publik mengaku akan memilih Partai Hanura. Dengan elektabilitas 5,6 persen, berarti partai pemilik kursi paling sedikit di DPR itu telah merangkak naik mengungguli semua partai Islam yang ada di Senayan seperti PKS, PAN, PKB dan PPP. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Ingin Koalisi dengan PDIP
Redaktur : Tim Redaksi