JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan, sikap jahat setan memang tidak boleh ditiru. Meski begitu ada satu hal yang bisa ditiru dari zat para penggoda manusia ini, yaitu kegigihannya.
Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, setan tidak pernah menyerah untuk mengganggu manusia. "Kegigihannya setan itu patut dicontoh," ujar Wiranto dalam acara buka puasa bersama Partai Hanura di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Sabtu (20/7).
Menurut Wiranto, setan tidak pernah saling menjatuhkan satu sama lain. Mereka lanjutnya, malah saling menghormati. "Enggak pernah ada kuntilanak mengganggu tuyul. Masing-masing menghormati profesinya," ucapnya.
Ia mengaku, ilmu kegigihan setan ini didapatkan Wiranto pada saat menghadiri acara Tausyiah di Kalimantan Barat. Kata dia, penceramah dalam Tausyiah itu membolehkan kesetanan dalam pertandingan. Kesetanan di sini lanjut Wiranto, diartikan sebagai suatu kegigihan.
Karena itu, calon presiden dari Hanura itu mengajak para kader memiliki sikap kesetanan dalam upaya meraih hasil yang maksimal dalam pemilihan umum 2014.
"Intinya kita kesetanan boleh tapi jangan ikut setan. Waktu masih ada, pertandingan masih ada. Waktu yang tersedia manfaatkan dengan sebaik-baiknya, sebab kalau sudah bertanding, tidak ada waktu menyesali. Berhasil atau tidak merupakan buah perjuangan yang maksimal yang kesetanan tadi," katanya.
Sementara itu Ketua Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengatakan, soal kesetanan yang disampaikan Wiranto menyangkut kegigihan seorang kader turun ke masyarakat. Para kader kata dia, tidak boleh menyerah menyampaikan apa yang diperjuangkan oleh Hanura.
"Jangan ada kata bosan mensosialisasi ke masyarakat, menyampaikan apa yang diperjuangkan ketika terpilih," ucap Sudding. (gil/jpnn)
Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, setan tidak pernah menyerah untuk mengganggu manusia. "Kegigihannya setan itu patut dicontoh," ujar Wiranto dalam acara buka puasa bersama Partai Hanura di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Sabtu (20/7).
Menurut Wiranto, setan tidak pernah saling menjatuhkan satu sama lain. Mereka lanjutnya, malah saling menghormati. "Enggak pernah ada kuntilanak mengganggu tuyul. Masing-masing menghormati profesinya," ucapnya.
Ia mengaku, ilmu kegigihan setan ini didapatkan Wiranto pada saat menghadiri acara Tausyiah di Kalimantan Barat. Kata dia, penceramah dalam Tausyiah itu membolehkan kesetanan dalam pertandingan. Kesetanan di sini lanjut Wiranto, diartikan sebagai suatu kegigihan.
Karena itu, calon presiden dari Hanura itu mengajak para kader memiliki sikap kesetanan dalam upaya meraih hasil yang maksimal dalam pemilihan umum 2014.
"Intinya kita kesetanan boleh tapi jangan ikut setan. Waktu masih ada, pertandingan masih ada. Waktu yang tersedia manfaatkan dengan sebaik-baiknya, sebab kalau sudah bertanding, tidak ada waktu menyesali. Berhasil atau tidak merupakan buah perjuangan yang maksimal yang kesetanan tadi," katanya.
Sementara itu Ketua Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengatakan, soal kesetanan yang disampaikan Wiranto menyangkut kegigihan seorang kader turun ke masyarakat. Para kader kata dia, tidak boleh menyerah menyampaikan apa yang diperjuangkan oleh Hanura.
"Jangan ada kata bosan mensosialisasi ke masyarakat, menyampaikan apa yang diperjuangkan ketika terpilih," ucap Sudding. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemlu Terus Evakuasi TKI Dari Suriah
Redaktur : Tim Redaksi