BATU-Walikota Batu Eddy Rumpoko menegaskan bahwa rencana pembangunan kereta gantung sudah mendekati kenyataan. Tingkat keseriusan pembicaraan dengan investor kereta gantung sudah mencapai 50 persen. Akan tetapi, masih ada persoalan terkait jalur kereta gantung tersebut.
Salah satu hambatan dalam pembuatan jalur kereta gantung, terkait keberadaan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Diperkirakan, SUTET di jalan kembar Sultan Agung bakal mempengaruhi jalur kereta gantung. Semula, kereta gantung akan mengambil jalur Jatim Park serta kawasan Pasar Kota Batu.
“Keberadaan SUTET itu bisa mengubah jalur kereta gantung, ini sedang kita bicarakan dengan investor,” tegas ER sapaan akrabnya.
Sesuai perencanaan, kereta gantung akan “terbang” mulai dari Alun-alun Kota Batu-Pasar Kota Batu-Jatim Park2. Sedangkan di jalur utara, kereta itu akan berada diatas wilayah Kecamatan Bumiaji.
Alternatif yang muncul, terminal kereta gantung menghubungkan Kampung Wisata Kungkuk-Selecta kemudian ke Alun-alun.“Untuk jalur masih terus dibicarakan, belum fix,” imbuhnya.
Besar kemungkinan, jalur kereta gantung ini akan diarahkan ke obyek wisata yang lain. Sebab, sangat beresiko jika kereta gantung dibangun dibawah ataupun diatas SUTET tersebut. “Yang jelas jalur itu akan melewati Kota Batu,” kata dia.
Jika kereta gantung terwujud, maka bakal menjadi satu-satunya jalur pertama di Indonesia. Yakni jalur kereta gantung yang melewati perkotaan. Sebab, selama ini kereta gantung yang ada baru berada di kawasan wisata saja.“Pembicaraan sudah serius dan mencapai 50 persen,” ujar ER.
Mengenai anggaran, sepenuhnya dibangun pihak swasta. Pemkot hanya menyiapkan dana pendamping untuk membangun kawasan penunjang. Kebutuhan dana pendamping itu masih dalam tahap penghitungan.“TIdak sampai triliunan, sebab nanti pembangunan kereta gantung akan menyesuaikan kontur, tidak semua tiang kereta gantung dibuat tinggi,” tandas dia.(ary)
Salah satu hambatan dalam pembuatan jalur kereta gantung, terkait keberadaan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Diperkirakan, SUTET di jalan kembar Sultan Agung bakal mempengaruhi jalur kereta gantung. Semula, kereta gantung akan mengambil jalur Jatim Park serta kawasan Pasar Kota Batu.
“Keberadaan SUTET itu bisa mengubah jalur kereta gantung, ini sedang kita bicarakan dengan investor,” tegas ER sapaan akrabnya.
Sesuai perencanaan, kereta gantung akan “terbang” mulai dari Alun-alun Kota Batu-Pasar Kota Batu-Jatim Park2. Sedangkan di jalur utara, kereta itu akan berada diatas wilayah Kecamatan Bumiaji.
Alternatif yang muncul, terminal kereta gantung menghubungkan Kampung Wisata Kungkuk-Selecta kemudian ke Alun-alun.“Untuk jalur masih terus dibicarakan, belum fix,” imbuhnya.
Besar kemungkinan, jalur kereta gantung ini akan diarahkan ke obyek wisata yang lain. Sebab, sangat beresiko jika kereta gantung dibangun dibawah ataupun diatas SUTET tersebut. “Yang jelas jalur itu akan melewati Kota Batu,” kata dia.
Jika kereta gantung terwujud, maka bakal menjadi satu-satunya jalur pertama di Indonesia. Yakni jalur kereta gantung yang melewati perkotaan. Sebab, selama ini kereta gantung yang ada baru berada di kawasan wisata saja.“Pembicaraan sudah serius dan mencapai 50 persen,” ujar ER.
Mengenai anggaran, sepenuhnya dibangun pihak swasta. Pemkot hanya menyiapkan dana pendamping untuk membangun kawasan penunjang. Kebutuhan dana pendamping itu masih dalam tahap penghitungan.“TIdak sampai triliunan, sebab nanti pembangunan kereta gantung akan menyesuaikan kontur, tidak semua tiang kereta gantung dibuat tinggi,” tandas dia.(ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masjid Ahmadiyah Dibakar, Puluhan Rumah Dirusak
Redaktur : Tim Redaksi