jpnn.com, TASIKMALAYA - Setiap ada potensi pergerakan orang dari satu kota ke kota lain, dalam jumlah massif, karena events tertentu, tidak akan luput dari perhatian Menpar Arief Yahya.
"Karena setiap pergerakan orang akan terjadi pergerakan ekonomi, pergerakan barang dan jasa," kata Arief.
BACA JUGA: Arief Yahya Paparkan Sukses Pariwisata Indonesia di Forum Dunia
Salah satu yang menarik perhatian sang menteri adalah acara Dzikir Akbar dalam rangka peringatan Isra dan Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Agung Tasikmalaya.
Kegiatan wisata religi ini menggerakkan banyak orang menuju ke Tasikmalaya.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Saksikan Atraksi Air Mancur Menari Purwakarta
Karena itu, Kemenpar pun mendukung kegiatan bertema wisata religi ini.
Promosi wisata religi yang digelar Sabtu 24 April 2017 ini dihadiri tokoh-tokoh tasawuf di wilayah Jawa Barat.
BACA JUGA: Kemenpar Dorong Perbaikan Regulasi Keimigrasian Timor Leste
"Endorser-nya ada Syeikh Mursid Muhammad Abdul Gaos Syaeful Maslul Al Qodiri Anaqsabandi Al Kamil Muqamil. Prof. Dr. Manarul Hidayat (Rois Syuriah PBNU). Menghadirkan penceramah muda Dr. KH. Irvan Zidny Sekretaris PBNU DKI Jakarta," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty
Esthy mengatakan, acara tersebut mengambil tema kegiatan "Menggagungkan kemuliaan Nabi Muhammad SAW untuk kejayaan agama dan negara, untuk ketahanan NKRI, dan perdamaian menuju peradaban dunia.
Acara ini dihadiri ribuan jemaah. Termasuk para pejabat pemda Tasik dan para kiai, tokoh agama dan santri.
Termasuk jemaah dari berbagai pelosok di tanah air seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Lampung, Palembang dan Madura.
Kemenpar mengapresiasi seluruh pihak yang menyelenggarakan Dzikir Akbar tersebut.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Personal Kemenpar Wawan Gunawan, Tasikmalaya telah lama dikenal sebagai salah satu wilayah dengan nilai agama yang kuat.
Bukan hanya di Indonesia, tapi juga mencanegara.
"Dzikir akbar adalah wisata religi yang menentramkan dan nenyejukan hati. Pesona Indonesia juga memberi kesejukan bagi mereka yang berwisata," ujar Wawan.
Melalui Dzikir Akbar diharapkan bisa ikut mendukung pembangunan dan perekonomian di Tasikmalaya.
Melalui dampak ganda seperti kedatangan wisatawan, roda bisnis dan lainnya.
Dzikir Akbar ini juga menjadi ajang promosi Wisata Religi yang dicanangkan Kemenpar.
Pria yang juga Dalang Wayang Ajen itu mengatakan, dari sekian banyak keanekaragaman wisata di Indonesia, masih ada potensi yang tersembunyi untuk digali, diperkuat dan dioptimalkan yaitu wisata religi.
Ini menjadi pembeda dan ciri khas peradaban bangsa Indonesia.
Wisata religi Dzikir Akbar dalam rangka mendukung program pemerintah dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya untuk mewujudkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peradaban dunia melalui semangat dan spiritualitas Islam yang penuh kedamaian.
"Ini sesuai dengan keinginan Pak Menteri Arief Yahya. Wisata Religi di Banten, di Rembang, Ambarawa, dan wisata religi napak tilas Wali Songo. Beliau pernah mengatakan wisata religi itu sangat potensial karena dapat meningkatkan perkembangan perekonomian masyarakat khususnya di lokasi tempat penyelenggaraan wisata religi tersebut,” ujar Wawan.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wisatawan Membludak, Festival Halo Sultra 2017 Diperpanjang
Redaktur & Reporter : Natalia