KATHMANDU - Pemerintah Nepal sedang mempertimbangkan untuk melarang para turis melakukan perjalanan sendirian di area pegunungan Himalaya. Kebijakan tersebut akan diambil menyusul beragam kasus serangan atau hilangnya pengunjung wanita berkewarga-negaraan asing di wilayah tersebut.
“Sebuah proposal yang sedang didiskusikan pemerintah caretaker –sementara- menyebutkan bahwa para penjelajah solo harus didampingi setidaknya satu orang porter atau pemandu wisata sebelum dapat melakukan perjalanan,” ucap juru bicara Kementrian Pariwisata Bal Krishna Ghimire kepada AFP, Rabu (8/8).
“Kasus pembunuhan atau hilangnya para trekkers akhir-akhir ini benar-benar telah merusak citra negara kami. Kami rasa perundangan yang mengharuskan seorang pemandu wisata mendampingi seorang trekker akan membantu menjaga keamanan para turis,” katanya.
Meski demikian Ghimire belum bisa memastikan kapan kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan. Setidaknya 40 persen dari turis asing yang datang ke Nepal selalu menyempatkan diri melakukan perjalanan trekking. Daerah tujuan wisatawan di antaranya Annapurna, Langtang, Helambu atau Khumbu.
Namun tingginya angka penganiayaan yang menimpa para turis di Taman Nasional Himalaya akhir-akhir ini telah membuat Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Kantor Perwakilan Luar Negeri Inggris mengeluarkan peringatan yang melarang aktivitas trekking tanpa pedamping. Sebelumnya Juni lalu, seorang perempuan Belgia bernama Debbie Maveau, 23, dikabarkan hilang selama 10 hari hingga mayatnya yang mulai busuk ditemukan tanpa kepala di sebuah jalur trekking di Taman Nasional Langtang yang berbatasan dengan Tibet.
Selain itu, WN Amerika Lena Sessions, 23, yang juga dikabarkan melakukan perjalanan sendirian di Lantang, Desember tahun lalu, dilaporkan nyaris diperkosa oleh seorang pria bertopeng bersenjatakan pisau. Untungnya dia berhasil lari dari penyerangnya tersebut. Insiden ini berlangsung seminggu setelah seorang wanita asal Korea juga menjadi korban pemukulan di daerah yang sama.
Selain itu, wanita Inggris berusia 27 tahun bernama Zisimos Souflas dilaporkan menghilang bulan April 2011 saat hiking di Khumbu, Sedangkan wanita asal AS Aubrey Sacco menghilang 2 tahun lalu setelah mengatakan kepada keluarganya bahwa dirinya akan melakukan aktivitas pendakian di Langtang.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja Subway Mogok, Ibu Kota Argentina Lumpuh
Redaktur : Tim Redaksi