jpnn.com, JAKARTA - Bisa tampil di Wacken Open Air (W:O:A) Jerman, festival heavy metal terbesar di dunia adalah impian bagi metalhead di manapun.
Kesempatan tampil di ajang berkelas dunia itu pun terbuka lebar. Sebab, sejak 2003, W:O:A menyelenggarakan sub-program Wacken Metal Battle di setiap negara, termasuk di Indonesia yang dikemas dalam kompetisi Wacken Metal Battle Indonesia (WMBI).
BACA JUGA: Tessa Kaunang dan Sandy Tumiwa Akhirnya Berdamai Demi Anak
Ajang tersebut diselenggarakan oleh DCDC (www.djarumcoklat.com), wadah kreatifitas bagi musisi independen, bekerja sama dengan ATAP Promotions dan The Metal Rebels dari Swedia.
Menurut Kimung, personel Band Karinding Attack yang juga Steering Committees WMBI 2018, Wacken Metal Battle Indonesia 2018 adalah kesempatan sekaligus pembuktian musik ekstrim negeri ini bisa memberi dampak baik untuk negara.
BACA JUGA: Farhat Abbas: Syahrini Harus Dihukum
Secara resmi, pendaftaran WMBI 2018 sudah dibuka. Seluruh band dengan turunan musik ekstrim bisa mendaftarkan dirinya dengan mengunjungi https://www.djarumcoklat.com/wackenmetalbattleindonesia.
Pendaftaran berlangsung sekitar tiga bulan dan ditutup pada awal Mei mendatang.
BACA JUGA: Prilly Tak Bisa Move On dari Danur
Nantinya, sang jawara WMBI akan tampil di dua panggung yang disediakan yaitu W:E:T Stage dan Headbanger’s Stage.
Tahun ini, dua panggung di dalam tenda dome itu semakin diperbesar dengan luas area 6.350 meter persegi yang mampu menampung ribuan orang.
Tidak hanya tampil di W:O:A, band pemenang WMBI juga akan bersaing dengan puluhan band finalis Wacken Metal Battle dari berbagai negara untuk memperebutkan peringkat Top 5 yang akan mendapatkan berbagai hadiah dari W:O:A.
Tahun ini adalah kali kedua Indonesia akan mengirimkan wakilnya ke panggung W:O:A.
Setahun lalu, DCDC memberikan tiket kepada Beside Band (Bandung) sebagai band pemenang WMBI 2017 setelah berhasil menyisihkan 238 band metalhead dari 59 kota yang tersebar di Indonesia.(mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluar dari Zona Nyaman, Pevita Belajar Memanah
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh