JAKARTA - Seorang warga negara asing (WNA) asal Inggris bernama Mr. Marcom Primors (60), yang diduga menjadi korban penculikan sejak Selasa (11/6) sekitar pukul 14.30 WIB di wilayah Polres Aceh Timur, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di sebuah perkebunan sawit milik perusahaan.
Kabag Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Riyanto mengatakan, Polri sudah berkoordinasi dengan Kedubes Inggris terkait masalah ini.
"Alhamduilillah tadi pagi korban Mr Markom (60) berhasil ditemukan di slalah satu perkembunan sawit milik perusahaan Aceh Timur," kata Agus, Kamis (13/6).
Agus menjelaskan, sejak peristiwa itu terjadi, Kapolda Aceh Timur secara khusus memback up Polres setempat mengusut kasus penculikan itu.
Saat ini korban masih dimintai keterangannya di Polsek Rantau Panjang, Aceh Timur. Agus berharap keterangan korban bisa menguak peristiwa ini secara jelas.
Saat ditanya kaitan kasus ini dengan sering terjadinya pembajakan terhadap WNA di Selat Malaka, Agus juga belum bisa menyimpulkan konstruksi kasus ini karena informasi dari petugas yang meminta keterangan terhadap korban belum utuh.
"Masih didalami terhadap bersangkuatan. Karena WNA, maka perlu untuk mengintensifkan masalah komunikasi kepada yang bersangkutan, terutama pengenalan korban terhadap pelaku. Kita perlu waktu untuk mendalami peristiwa ini," pungkasnya.(Fat/jpnn)
Kabag Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Riyanto mengatakan, Polri sudah berkoordinasi dengan Kedubes Inggris terkait masalah ini.
"Alhamduilillah tadi pagi korban Mr Markom (60) berhasil ditemukan di slalah satu perkembunan sawit milik perusahaan Aceh Timur," kata Agus, Kamis (13/6).
Agus menjelaskan, sejak peristiwa itu terjadi, Kapolda Aceh Timur secara khusus memback up Polres setempat mengusut kasus penculikan itu.
Saat ini korban masih dimintai keterangannya di Polsek Rantau Panjang, Aceh Timur. Agus berharap keterangan korban bisa menguak peristiwa ini secara jelas.
Saat ditanya kaitan kasus ini dengan sering terjadinya pembajakan terhadap WNA di Selat Malaka, Agus juga belum bisa menyimpulkan konstruksi kasus ini karena informasi dari petugas yang meminta keterangan terhadap korban belum utuh.
"Masih didalami terhadap bersangkuatan. Karena WNA, maka perlu untuk mengintensifkan masalah komunikasi kepada yang bersangkutan, terutama pengenalan korban terhadap pelaku. Kita perlu waktu untuk mendalami peristiwa ini," pungkasnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama Calon Kapolri Diajukan ke Presiden Awal Juli
Redaktur : Tim Redaksi